Kuala Lumpur-Mediadelegasi : Pemimpin Thailand dan Kamboja telah menyepakati gencatan senjata dalam perundingan di Malaysia, Senin (28/7/2025). Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan mitranya dari Kamboja Hun Manet sepakat untuk menerapkan gencatan senjata segera dan tanpa syarat setelah 5 hari pertempuran.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, selaku mediator, mengumumkan bahwa gencatan senjata akan berlaku efektif saat fajar menyingsing pada Selasa (29/7/2025). Anwar menyatakan bahwa gencatan senjata ini merupakan langkah awal yang vital menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan.
“Ini adalah langkah awal yang vital menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan,” kata Anwar dalam konferensi pers. Anwar berharap bahwa gencatan senjata ini dapat membawa kedua negara menuju jalan perdamaian dan stabilitas.
Setelah gencatan senjata berlaku, para pejabat militer dari kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan informal. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Pertemuan informal antara pejabat militer kedua negara akan dilanjutkan dengan atase pertahanan ASEAN jika kedua pihak sepakat untuk merumuskan solusi lebih permanen bagi konflik tersebut. Anwar berharap bahwa kerja sama antara kedua negara dan ASEAN dapat membawa solusi yang efektif dan berkelanjutan.






