Balige- Mediadelegasi. Tokoh masyarakat Balige Robert Pardede mengatakan TPL tetap beroperasi.
Hal itu dikatakannya banyaknya kontroversi di kalangan masyarakat kepada perusahaan penghasil bubur kertas tersebut, Sabtu (10/7/2021).
Robert yang akrab disapa ‘Kempes’ menyebutkan masyarakat Balige sampai saat ini tidak pernah meminta sesuatu apapun kepada perusahaan TPL.
Sebaliknya, TPL harus memperhatikan seluruh masyarakat yang ada di 16 Kecamatan di Kabupaten Toba.
“Saat ini informasi saya ketahui para pekerja di TPL lebih memprioritaskan putra daerah.Sama halnya kepada para mitra TPL harus lebih bersinergi lagi dalam segala kinerja tolonglah semuanya itu diperhatikan.Coba kita cermati apabila TPL ditutup sekian ribu orang akan merasakan dampaknya, teknisnya para pekerja disana mau dikemanakan? Setau saya juga keluarga pekerja (buruh) disana mau dikasih makan apa,” tanyanya.
Jika TPL ditutup maka harus dengan kajian yang matang. “Dulu sewaktu TPL bernama PT.Inti Indorayon Utama, saya juga ikut demo untuk menutupnya. Tapi untuk saat ini saya lihat terlalu banyak kepentingan, nah begitu juga kalau memang ada persoalan hukum biarlah kita ikuti prosesnya. Saya juga mengimbau kepada masyarakat supaya tidak terprovokasi,” kata Robert Pardede.
Sementara Rein Silalahi selaku warga Balige menambahkan, sebenarnya kepedulian PT.TPL terhadap Masyarakat dapat dikatakan baik.
Rein mengamini keluarganya sendiri bekerja pada perusahaan sebagai supir. “Saya pribadi melihat permasalahan pada PT.TPL sebenarnya sudah ditangani pihak penegak hukum. Saya juga mengimbau kepada masyarakat Balige supaya jangan mudah terpancing isu tutup TPL. Marilah kita lihat secara cermat dan teliti, kalau TPL ditutup sekian ribu orang pekerja kehilangan pekerjaannya,” jelasnya. D|Tsa36