Dia juga menjelaskan, sebagai persiapan untuk meraih akreditasi A, UISU akan melakukan tata kelola manajemen akademik dan administrasi secara lebih baik. “Menyiapkan sarana dan prasarana yang representatif, serta semakin meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian para dosennya,” ucap rektor seraya menegaskan, Insha Allah sembilan standar bagi akreditasi tersebut akan dipenuhi dengan baik.
Rektor Juga mengungkapkan, bahwa raihan akreditasi A tersebut, juga tidak terlepas dari jumlah guru besar yang ada di universitas tersebut. “Jadi Guru Besar yang ada di sini juga menjadi penilaian salah satu raihan akreditasi A tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, prosesi wisuda UISU melantik 763 wisudawan yang dilakukan secara tatap muka. Hadir dalam pelaksanaan wisuda itu, Ketua Pembina T Hamdi Oesman Delikkan Alhaj, Sekretaris Umum Pengurus Yayasan, Indra Gunawan SP.
Kepala LLDDikti, Prof. Dian Armanto, MPd, MA, MSc, PhD yang memberikan sambutan secara daring/virtual berharap tahun depan UISU peroleh akreditasi A dan semakin berjaya. “UISU satu-satunya PTS di Sumut yang banyak guru besarnya,” ungkapnya optimis.
UISU, kata Prof Dian, selalu lulusan yang berkualitas dan profesional. “Setidak lulus dari UISU akan menjadi orang sukses, menjadi manusia bertanggungjawab,” ujarnya. Kepala LLDikti itu juga sangat berharap, para lulusan UISU untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtua yang selama ini telah berkorban. Kunci kesuksesan itu juga terletak pada doa kedua orangtua.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Senat Prof. Djohar Arifin, MA meminta lulusan UISU untuk mengusai bahasa asing agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, disamping juga menguasai teknologi komunikasi.
“Di era 4.0 perkembangan teknologi komunikasi semakin cepat, dan telah mengubah segala-galanya menjadi lebih kompetitif,” kata Djohar Arifin yang juga anggota DPR RI seraya mengharap para lulusan UISU terus menambah ilmu pengetahuan dengan memperbanyak membaca.
“Covid-19 ternyata juga membuat semuanya jadi berubah, termasuk mengubah sistem belajar dari tatap muka selama ini menjadi yang berhubungan dengan teknologi komunikasi yakni secara Daring,” ucapnya.
Djohar Arifin yang juga anggota Komisi X DPR RI ketika ditanya wartawan meminta Mendiknas tidak salah langkah dalam melihat perguruan tinggi, terutama dalam menghasilkan lulusan siap kerja. Menurutnya perguruan tinggi tugasnya adalah membangun peradaban bukan menghasilkan lulusan yang siap kerja atau dapat kerja. D|Med-41.