Apalagi, lanjut Ridho, pihaknya telah 3 kali menyuarakan dugaan korupsi di lingkungan kantor ini, namun belum juga ada keterangan resmi menjelaska proyek tersebut. “Inilah yang membuat dugaan kami menguat kalau proyek itu menguntung oknum-oknum di kantor PPSU,” celutuknya bemimik gerah.
Untuk itu, sambungnya, sangat diharapkan adanya kejelasan resmi dari pihak Direeksi maupun Dewan Direksi PT PPSU. “Di sini kami datang meluangkan waktu untuk menunggu kejelasan pihak perusahaan platmerah ini atas dugaan korupsi yang kami sampaikan,” ungkapnya.
Dari pantauan wartawan dan seperti sinyalkan pembenaran pernyataan Ridho yang belum mendapatkan keterangan dari dugaan korupsi yang disampaikan, tampak setelah hampir 1 jam menyampaikan statemen pihak PT PPSU tak juga turun utuk menyambangi mereka.
Akhirnya setelah penantian kejelasan dugaan korupsi tak datang dari PT PPSU, massa Imakorpun terlihat membubarkan diri dan dalam closing atau penutup statmen mereka ditegaskan akan membawa bukti dugaan korupsi tersebut ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) dan KPK-RI.
“Karena tak satupun Perwakilan PT PPSU menemui pengunjuk rasa untuk memberikan kejelasan dugaan korupsi yang kami sampaikan. Maka, kami dari titik ini bergerak ke Polda Sumut untuk memberikan pengaduan,” ucap Ridho menutup pernyataannya, yang kemudian terlihat bergerak membubarkan diri. D|Med-red