Jakarta-Mediadelegasi : Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal kuat untuk memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) di tahun ini. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa ada beberapa alasan utama yang mendasari potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.
Menurut Perry, inflasi yang rendah menjadi salah satu alasan utama untuk penurunan suku bunga. Ia memproyeksikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akhir tahun ini akan berada di 2,5 persen, dengan inflasi inti 2,4 persen.
Perry juga menyatakan bahwa prakiraan inflasi untuk tahun depan juga rendah. Hal ini memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Inflasi yang rendah memungkinkan BI untuk lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi.
Kebutuhan untuk membalikkan ekspektasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi juga menjadi alasan penting bagi BI untuk menurunkan suku bunga. Perry menyatakan bahwa penurunan suku bunga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membalikkan ekspektasi masyarakat.
Faktor ketiga yang menjadi pertimbangan adalah stabilitas nilai tukar rupiah. BI perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk memastikan bahwa penurunan suku bunga tidak berdampak negatif pada perekonomian.
Meskipun begitu, Perry belum dapat memastikan kapan penurunan suku bunga tersebut akan terjadi. Ia menyatakan bahwa keputusan akan sangat bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi ke depan.
Perry juga mengindikasikan bahwa arah kebijakan moneter sudah jelas, yaitu menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, waktu dan besarnya penurunan suku bunga masih belum dapat dipastikan.
BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menentukan waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga. Perry menyatakan bahwa BI akan sangat selektif dalam mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga.






