Xiaomi Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ AS karena Diduga Bantu Militer China

Foto: Ist.

Medan-Mediadelegasi: Raksasa teknologi asal China, Xiaomi, menghadapi ancaman serius setelah berpotensi masuk dalam ‘daftar hitam’ Amerika Serikat yang dikenal sebagai ‘Section 1260H’. Daftar ini berisi perusahaan-perusahaan yang diduga memiliki keterkaitan dengan atau membantu militer China.

Sembilan regulator AS telah mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth pada pekan ini, mendesak Pentagon untuk menambahkan beberapa perusahaan teknologi China baru ke dalam daftar Section 1260H, termasuk Xiaomi.

Surat tersebut dikirim pada Kamis (18/12) waktu setempat, setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani pengeluaran militer senilai US$1 triliun. Selain Xiaomi, perusahaan lain yang diusulkan masuk ‘daftar hitam’ adalah DeepSeek dan BOE Technology Group.

Bacaan Lainnya

Daftar 1260H sebelumnya telah memasukkan perusahaan-perusahaan besar China lainnya seperti Tencent Holdings dan CATL, yang masing-masing merupakan raksasa teknologi terbesar China dan produsen baterai terkemuka di negara tersebut.

Perlu dicatat bahwa masuknya sebuah perusahaan ke dalam daftar 1260H tidak secara otomatis menjatuhkan hukuman. Namun, daftar ini berfungsi sebagai sinyal bagi para penyuplai di Kementerian Perang (sebelumnya Kementerian Pertahanan) dan lembaga pemerintahan AS lainnya mengenai pandangan militer AS terhadap perusahaan-perusahaan China yang masuk dalam daftar tersebut.

Dengan kata lain, para penyuplai akan lebih berhati-hati dalam berbisnis dengan perusahaan-perusahaan China yang masuk dalam daftar 1260H, untuk menghindari potensi masalah di kemudian hari.

Pos terkait