“Kita siapkan, saya ingin tidak tambah lagi atau malah kita kurangi, karena kita harapkan jumlah kasus sudah menurun signifikan. Untuk itu, tolong patuhi Prokes, disiplin, cuma itu pencegahan terbaiknya saat ini,” tegas Edy Rahmayadi, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Sumut Irman Oemar.
Asrama Haji Medan tidak hanya menjadi tempat isolasi, di area ini juga tersedia fasilitas kesehatan dengan dokternya untuk memonitoring kesehatan pasien yang di rawat.
Selain itu, Edy Rahmayadi juga memastikan perawatan di Asrama Haji Medan tidak dipungut biaya.
“Makan kita sediakan, ada perlengkapan kesehatan seperti obat, oksigen, dan lainnya. Semua diatur di sini, jadi jangan suka-suka, harus tertib,” tambah Edy Rahmayadi.
Berdasarkan keterangan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Aris Yudhariansyah, ada tiga kriteria pasien Covid-19 yang di rawat di tempat Isolasi Terpusat Asrama Haji Medan. Pertama adalah pasien rujukan dari RS atau Puskesmas dengan status ringan atau pemulihan, Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri dan terkonfirmasi positif saat pulang dan orang yang tertangkap operasi yustisi dengan hasil tes swab antigen reaktif.
“Kita tidak menerima langsung, kalau WNI dari luar negeri hasil tes antigennya positif kita bawa ke sini, menunggu hasil PCR. Dan orang yang tertangkap melanggar Prokes dan kemudian hasil swab antigennya reaktif kita bawa ke sini untuk di PCR, dia menunggu hasil PCR-nya di sini,” kata Aris Yudhariansyah.
Turut hadir pada acara pembukaan tempat isolasi terpusat Asrama Haji Medan, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Hassanudin, Kajati Sumut IBN Wiswantanu, Walikota Medan Bobby Nasution, para OPD terkait Pemprov Sumut dan Pemko Medan. D | Red