Menurutnya, rumah batik tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini, berada di area yang luasnya mencapai 5 ribu meter.
“Rumah batik ini, tepatnya berada di bekas terminal Plered. Ke depan, lokasi itu jadi pusat pembuatan kerajinan kegiatan sentra batik,” jelas Anne.
Melihat minat masyarakat akan batik cukup tinggi, lanjut dia, salah satu alasan dibuatnya rumah batik. Selain itu, menurut Anne, Purwakarta sendiri sampai saat ini Purwakarta belum memiliki sentra kerajinan batik.
“Banyak warga yang berminat menjadi perajin batik, sementara minat masyarakat akan batik juga cukup tinggi. Daerah ini juga sudah memiliki motif batik khas yang menggambarkan tentang kultur di wilayah ini,” ujarnya.
Ia menambahkan sudah ada 150 motif batik yang dikembangkan. “Dari ratusan motif itu, di antaranya air mancur Situ Buleud, Manggis, Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, serta Tajug Gede Cilodong,” imbuhnya.