Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari asesmen komprehensif terhadap kondisi ekonomi global dan domestik. Analisis mendalam terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi, stabilitas nilai tukar rupiah, serta tingkat inflasi menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan moneter ini. BI optimis bahwa penurunan BI Rate tidak akan mengganggu stabilitas makroekonomi.
Penurunan BI Rate juga diiringi dengan penyesuaian suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,25 persen. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas harga. BI berkomitmen untuk memastikan kebijakan moneter yang diterapkan tetap kondusif bagi perekonomian nasional.
Bacaan Lainnya
Keputusan BI ini selaras dengan proyeksi inflasi yang terkendali. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 menunjukkan inflasi tahunan sebesar 1,95 persen dan inflasi inti sebesar 2,5 persen. Angka-angka ini berada dalam kisaran target inflasi BI, yaitu 2,5 persen ± 1 persen untuk tahun 2025 dan 2026.
BI meyakini bahwa inflasi akan tetap terjaga dalam kisaran target tersebut. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain ekspektasi inflasi yang terjangkar, kapasitas ekonomi yang memadai, terkendalinya imported inflation, dan dampak positif dari digitalisasi ekonomi. Koordinasi yang erat antara BI dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi juga turut berkontribusi.
Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan ini. BI memantau secara ketat pergerakan nilai tukar rupiah dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitasnya. Ketahanan fundamental ekonomi Indonesia menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
Penurunan BI Rate diharapkan dapat memberikan stimulus positif bagi sektor riil, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Akses yang lebih mudah terhadap kredit dengan suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. BI akan terus memantau dampak kebijakan ini terhadap perekonomian.
BI menekankan komitmennya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan pembayaran. BI akan terus melakukan pengawasan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan sistem keuangan tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Ketahanan sistem keuangan menjadi prioritas utama dalam menjaga stabilitas ekonomi makro.
Langkah BI ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, yang melihatnya sebagai langkah tepat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi global yang masih penuh tantangan. Namun, BI tetap waspada terhadap potensi risiko yang mungkin muncul dan akan terus memantau perkembangan ekonomi secara cermat.
Ke depan, BI akan terus mengevaluasi efektivitas kebijakan moneter yang telah diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Prioritas utama BI adalah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. BI berkomitmen untuk selalu bertindak proaktif dalam merespon dinamika ekonomi yang terjadi. D|Red.
Baca artikel menarik lainnya dari
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.
mediadelegasi.id di GOOGLE NEWS.