Screen slide Webinar Fisika Unimed. Foto: D|Ist
PANDEMI Covid-19 harus menjadi akselerator untuk berkarya dan berinovasi bagi kaum akademisi sehingga negeri ini mampu melewati krisis tanpa resesi. Acara dibuka langsung oleh Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr Fauziyah Harahap MSi lalu dilanjutkan laporan ketua Panitia Dr Juniastel Rajagukguk SSi MSi yang juga sebagai KA Prodi Fisika Unimed.
Demikian antara lain pendapat tiga pakar yang tampil pada Webinar Fisika Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (3/6), diikuti 800-an peserta dari sekitar 137 institusi melalui zoom dan youtube streming lapor ketua panitia Dr Juniastel Rajagukguk SSi MSi. Dr Wawan Bunawan MPd MSi yang juga ketua Jurusan Fisika Unimed berperan sebagai moderator untuk memandu jalannya Webinar terhadap ketiga narasumber.
Webinar mengambil tema Riset dan Peluang Kerja Masa Pandemi Covid-19 dilaksanakan setelah adanya kekhawatiran terhadap susahnya akses terhadap penelitian dan juga peluang kerja di tengah pandemi covid-19.
Terutama di bidang saintek yang memang harus tetap melakukan penelitian langsung dalam membuat tulisan maupun untuk menyelesaikan tugas ahir bagi para mahasiswa, peneliti dan dosen.
Kekhawatiran tersebut terjawab dengan menampilkan pakar di bidang penelitian, praktisi dan industri. Dr Arjon Turnip MSc PhD, Peneliti LIPI dan Chair Of IEEE Indonesia CSS/RAS Joint Chapters. Prof Dr Nurdin Bukit MSi, Guru Besar Fisika Unimed dan Sekretaris PSI Sumut serta Rahmat Halomoan Rambe, Senior Vice President, SITE Acquisition, PT Indosat Mega Media. Webinar dibuka dekan FMIPA Unimed Dr Fauziyah Harahap MSi.
Arjon Turnip mengatakan, tidak mungkin seseorang mendapatkan sesuatu tanpa berbuat apapun. Bidang keilmuan fisika dapat menjadi dasar untuk melakukan riset dari banyak sector.
Ini dibuktikan langsung dengan variasi penelitian yang sudah dilakukan dengan berbagai lintas sektor penelitian yang sudah dipublikasi Arjon.
Menurutnya, dalam Teknologi Informasi (control signal otak untuk menggerakkan kursi roda, control signal untuk deteksi kebohongan, Tes Konsentrasi, Pemetaan sinyal otak saat tidur dan deteksi emosi).
Pada Bidang Smart Medical Instrument (digunakan dalam riset: Drug Detection, Sistem Monitoring Aktivitas Jantung, Smell Biocomposit on Sleeping Quality, Deteksi Efek Makanan Soybean Terhadap Aktivitas Otak, Teknologi Deteksi Aktivitas Janin dalam Kandungan Berbasis Android)
Pada Bidang Pertanian (detection of Strawberry Plant Disase Based on Leaf Spot Using Color Segmentation). Sedangkan dalam Bidang Sosial (Design and Implementation of Android-Based Village Fund Monitoring Application).
Dalam pengabdian masyarakat yang telah dilaksanan adalah membangun Smart-grid System: 10KW, Solar Variable Speed Drive: Instalation.
Dalam Penutupan presentasi disampaikan bahwa ilmu Fisika ada dimana-mana seperti, engineering, Medicine and health, Business and finance, Art, music, and food seraya menunjukkan contoh aplikasinya.
Arjon juga menjelaskan bagaimana ilmu fisika berberan di bidang ilmu lainnya seperti astronomi, kimia, biologi, dan sosiologi. Para dosen dan mahasiswa harus profesional, membangun kerja sama antar institusi, industri dan mahasiswa, harus membangun jaringan dan jika mengikuti workshop jangan hanya mendapatkan sertifikatnya tapi harus serius mengikutinya.
Namun yang paling utama, kata Arjon, para dosen dan peneliti harus bersedia menjadi reviewer karena mejadi reviewer dosen akan mendapatkan ilmu fresh dan baru. Para dosen harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.