Debat Terakhir Pilgub Sumut, Bobby-Surya dan Edy-Hasan Saling Sindir

Medan-Mediadelegasi:  Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1 dan 2, masing-masing Bobby-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala saling sindir saat debat publik ketiga dalam rangka pemilihan gubernur (Pilgub) Sumut di Medan, Rabu (13/11).

Debat pamungkas Pilgub Sumut 2024 yang digelar KPU Sumut di Convention Hall Tiara Medan, berlangsung dalam suasana memanas sejak awal.

Di sesi kedua, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling sindir soal kunjungan ke menteri.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Edy menyindir Bobby yang saat menjadi wali kota Medan, menemui langsung menteri dan mengabaikan dirinya saat jadi Gubernur Sumut.

Padahal, kata Edy, harusnya wali kota dan bupati harus berkoordinasi dengan gubernur jika ingin bertemu dengan menteri.

Edy tak menyebut siapa menteri yang dimaksud. Namun baginya, Bobby harusnya tidak melakukan itu.

“Bupati dan wali kota harus melalui gubernur karena gubernur perwakilan di pusat itu ada undang-undangnya,” kata dia.

Terkait hal itu, Bobby meminta maaf. Namun, Bobby juga mengingatkan Edy bahwa Edy saat menjabat gubernur Sumut periode 2018-2023 pernah meminta tolong ke dirinya untuk dipertemukan dengan salah seorang menteri.

“Mohon maaf, Pak. seingat saya, Bapak minta tolong ke saya ketemu menteri, mohon maaf, Pak,” ujar Bobby .

Jawaban Bobby membuat para penonton di ruangan debat Pilkada Sumut bersorak.

Tidak hanya tentang kunjungan ke menteri, cawagub Sumut nomor urut 2 Hasan Basri Sagala juga memanfaatkan momen debat untuk menanyakan soal penggunaan jet pribadi atau private jet oleh Bobby Nasution, termasuk proyek pemasangan lampu penerangan jalan atau kerap diistilahkan lampu mirip pocong yang pengerjaannya dianggap mangkrak.

Kedua pertanyaan itu sama sekali tidak dijawab oleh cawagub Sumut nomor urut 1 Surya maupun Bobby, karena batas waktu untuk menjawab pertanyaan sudah berakhir.

Bahkan, ketika Bobby hendak menjawab dua pertanyaan dari Hasan Basri tersebut tidak diperkenankan oleh pemandu acara debat karena pertanyaan itu hanya ditujukan untuk Surya.

Menjawab pertanyaan pemandu acara soal pemekaran daerah, Bobby-Surya maupun  Edy-Hasan pada prinsipnya memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pemekaran daerah atas prinsip dasar keadilan dan pemerataan pembangunan.

Meski demikian, Bobby mengutarakan bahwa dirinya tidak sependapat jika wacana pemekaran daerah dijadikan  isu politik untuk menarik simpati masyarakat di daerah-daerah yang sudah lama mendambakan pemekaran daerah.

Menanggapi pernyataan Bobby, Hasan Basri membantah dukungan terhadap pemekaran daerah dilatarbelakangi isu politik untuk mencari simpati masyarakat.

Kerja sama

Dalam debat publik bertema ‘Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia’,  pasangan  Bobby-Surya maupun Edy-Hasan menegaskan pentingnya kerja sama yang lebih optimal dengan pemerintah pusat.

Pada kesempatan itu, Bobby  menyebut, akan bekerja sama penuh dengan pemerintah pusat bila terpilih.

“Pemerintah pusat sudah punya program tematik yang bisa dibawa ke provinsi Sumatera Utara. Green energy, green economy, blue economy, bio industry, harus bisa dibawa ke Sumut,” tutur Bobby.

Mengenai program pengentasan kemiskinan, Bobby menyebut akan sejalan dengan visi  Presiden Prabowo Subianto serta memaksimalkan kerja sama dengan anggota DPR hingga DPD
asal daerah pemilihan Sumut.“

“Untuk kegiatan eksternal, Sumut punya kekuatan luar biasa, anggota DPR punya 30 orang dan DPD RI ada empat orang. Mereka akan kita ajak untuk bangun Sumut,” ujarnya. D/Red

Pos terkait