Khusus tentang Sitanggang dan Simbolon di Bonaposogit ini selalu satahi saoloan, taat di Poda dan Tona, rap Sihahaan rap Sianggian, IPAR-IPAR ni Partubu. Selalu berpedoman pada Dalihan Na Tolu, Somba Marhula-hula, Elek Marboru, Manat mardongan tubu.
Tona Raja Nai Ambaton bahwa keturunannya si sada anak si sada boru na so jadi masiolian, sampai sekarang masih dipegang teguh.
Penulis mengharapkan buku ini dibaca secara utuh, karena memuat perbandingan dan persandingan, sesuai fakta dan data dari berbagai sumber, sehingga tidak bisa dielakkan terjadinya pengulangan.
Bachtiar mengatakan, menurut Prof Tatang Ary Gumanti yang berkenan mengoreksi buku ini telah memenuhi standar akademik. Sedang menurut editornya, Enderson Tambunan, bahwa alurnya mudah dibaca dengan bahasa sederhana.
Sebelumnya kata sambutan juga datang dari Ketua Punguan Pomparan Raja Sitempat se Indonesia Ir Jan Piter Sitanggang, sejarah penulisan buku ini dijelaskan Oleh Prof Dr Djuang Sitanggang dan Drs Anton Sitanggang.
Ketua Punguan Sitanggang, Sigalingingging, Simanihuruk dan Sidauruk serta utusan-utusan dari berbagai daerah di Sumatera Utara juga memberikan kata Sambutan. Peluncuran yang sama telah dilakukan 16 Agustus 2020 di Universitas Bhayangkara Jaya di Kota Bekai. D|Sam-59