Medan-Mediadelegasi: Sejumlah pengemudi becak bermotor (betor) menggelar unjuk rasa mendesak DPRD Kota Medan agar segera menyusun anggaran untuk dana peremajaan betor mereka yang kondisinya sudah semakin kurang laik untuk dioperasikan.
“Kami butuh dana peremajaan, karena sebagian besar dari sekitar 26 ribu unit betor jang beroperasi di Medan tidak laik jalan,” kata Ahmad Rizal, salah satu aktivis betor yang tergabung dalam perkumpulan Satu Betor saat berorasi di halaman gedung kantor DPRD Medan, Selasa (24/1).
Sementara, lanjut pria yang akrab disapa Bang Boy ini, di tengah persaingan usaha jasa transportasi yang semakin ketat sekarang ini, para pengemudi betor umumnya kesulitan dana untuk merekondisi betor mereka.
Karena itu, para pengemudi betor yang tergabung dalam perkumpulan Satu Betor meminta kepada DPRD dan Pemko Medan segera mencari solusi dengan mengalokasi sebagian dana APBD untu biaya peremajaan betor.
“Kami minta DPRD Medan menganggarkan dana untuk biaya peremajaan betor,” ujar Ahmad Rizal didampingi Ketua Umum Perkumpulan Satu Betor Johan Merdeka.
Para pengemudi betor tersebut semula ingin menyampaikan aspirasi mereka kepada anggota DPRD Medan, tetapi tidak ada satupun wakil rakyat yang menemui mereka, sehingga para pengunjuk rasa mengalihkan aksi serupa di depan gerbang Balai Kota Medan.
Kehadiran para pengunjuk rasa diterima langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution dan wakilnya Aulia Rahman.
Di hadapan sekitar seratusan pengemudi betor, Wali Kota menyatakan Pemko Medan akan mengalokasikan dana untuk program pemberdayaan ekonomi bagi pengemudi betor dan keluarganya.
“Soal bantuan usaha bagi keluarga pengemudi betor termasuk soal peremajaan, kita akan kaji secara detail dengan dinas terkait,” ucap Bobby.
Dikatakannya, program pemberdayaan ekonomi tersebut bertujuan agar taraf kehidupan pengemudi betor dan keluarganya akan menjadi lebih baik.
Terkait dengan rencana program tersebut, Wali Kota menegaskan bahwa selama proses penyaluran bantuan untuk pemberdayaan keluarga pengemudi betor tidak ada kutipan dari pengurus Perkumpulan Satu Betor.
“Jangan ada kutipan apapun terkait program ini, saya akan sampaikan kepada Dinas Koperasi agar menjalankan program secara baik. Jika kadis koperasinya tidak bergerak, maka kami akan lakukan evaluasi,” tuturnya.
Bobby berharap melalui program pemberdayaan itu, para pengemudi betor bertambah produktif dan istri mereka juga aktif melakukan kegiatan usaha sehingga ekonomi keluarganya menjadi lebih baik.
Menanggapi hal itu, Ketua Perkumpulan Satu Betor Johan Merdeka menyambut baik janji Wali Kota Medan untuk menggulirkan dana program pemberdayaan ekonomi bagi pengemudi betor dan keluarganya.
“Kami mengapresiasi rencana Wali Kota Medan untuk segera merealisasikan program pemberdayaan ekonomi bagi pengemudi betor,” ujarnya. D|Med-AS