Raja Sigalingging (Pangulu Oloan), keturunannya dari Keturunan Mpu Bada yang menyebar ke Tapanuli Selatan dan Dairi menggunakan Marga Tendang, Banurea, Manik, Beringin, Gajah, Berasa.
Ketua PPI Kol Nasib Simarmata yang mewakili Ketua Umum PPI Letjen TNI-AD (purn) Cornel Simbolon MSc dalam sambutannya mengingatkan pengurus yang baru dilantik agar benar-benar bekerja dalam kasih (holong).
Sesuai pengalamannya yang juga sebagai Ketua Umum Punguan Pomparan Raja Simarmata (Si Mata Raja) sungguh berat, “itu baru satu marga Simarmata saja, sudah berat. Pengurus Punguan Raja Sitempang akan mengurus marga Sitanggang, Sigalingging, Simanihuruk dan Sidauruk”. Dia berharap, supaya seluruh keturunan Raja Sitempang merasakan kehadiran Punguan ini, harus dibentuk di daerah-daerah apakah mengikuti struktur pemerintahan atau atas kebutuhan.
Nasip Simarmata juga mengingatkan sekarang ini banyak perkumpulan tumbuh di tengah-tengah masyarakat Batak semua bertujuan untuk kebaikan dan mensejahterakan warganya, kita lihat saja buktinya.
Tentang kepengurusan Marga, setiap pelantikan pengurus baru, selalu meriah dan dihadiri banyak orang ternyata hanya tiga orang yang bekerja. Ketua Pengurus PARNA se Indonesia itu mengingatkan pengurus untuk bekerja sepenuh hati agar Punguan Raja Sitempang dapat mengukir prestasi di tengah Punguan Marga Parna, marga Batak, masyarakat bangsa dan negara Indonesia.
Sesepuh Keturunan Raja Sitempang yang juga Ketua Dewan Pembina Ir. Jan Piter Sitanggang dalam kata sambutannya, mengharapkan dengan terbentuknya Pengurus Punguan Raja Sitempang diharapkan dapat memperkuat tali kasih persaudaraan di antara sesama bersaudara. Sejak tahun 1960-an dia telah tertarik dengan Raja Sitempang, sejak mahasiswa sering berdiskusi dengan Komisaris Besar Polisi Hompul Pane Sidauruk di Medan.
Kemudian dilanjutkan dengan Mayjen TNI-AD A.E. Manihuruk ketika keduanya ikut aktif di Yayasan Universitas HKBP Nommensen. Dan setiap JP Sitanggang ke Jakarta akan sering singgah di Jl Prambanan kediaman Manihuruk dan membicarakan Raja Sitempang.
Sebagai sesepuh, ia berharap Pengurus dapat berbuat yang terbaik dan dia mengimbau seluruh Pomparan Raja Sitempang untk memberikan dorongan dan dukungan moral dan materi kepada Pengurus.
Khusus mengenai Tarombo (silsilah) orang Batak banyak versi, untuk itu dia mengingatkan perkataan orang tua-tua Batak: “denggan nidok ni pintor, alai dumenggangan do nidok ni dame” artinya: baik kata tulus dan ikhlas tetapi lebih baik kata yang membawa damai”.
Kemudian JP Sitanggang mengingatkan agar semua taat pada aturan Dalihan Natolu, “manat Mardongan Tubu, somba Marhula-hula, elek Marboru: dan sesama bersaudara harus hati-hati dengan penuh hormat dan sopan santun sebab dalam orang Batak perselisihan sesama saudara hanya dengan hati saling mengasihi. tidak seperti kepada Hula-hula dan Marboru.
Pelantikan yang mengikuti Adat Batak tersebut turut juga memberikan sambutan Ketua-Ketua Pengurus Marga Sitanggang, Sigalingging, Simanihuruk, Sidauruk juga sambutan secara virtual dari Papua, Bungran Sitanggang; Pekanbaru, Amandus Sitanggang; Batam, Masmur Simanihuruk; Yogyakarta, Yully Tony Sitangang dan dari Samosir, Fernando Sitanggang.
Penasehat juga secara simbolis menyerahkan buku Tarombo Raja Sitempang Anak Ni Raja Nai Ambaton, Sitanggang, Sigalingging, Simanihuruk, Sidauruk kepada Pengurus PARNA Indonesia (PPI) Kol. TNI-AD Nasip Simarmata, Penguruan Punguan Raja Sitempang dan Ketua-ketua Umum Marga Sitanggang, Sigalingging, Simanihuruk dan Sidauruk. Rel|Pr/BS