Gedung Sejarah Kota Medan yang Terabaikan

Gedung Sejarah Kota Medan yang Terabaikan
Bangunan bergaya Eropa akhir abad 18 ini terletak di Jalan Ahmad Yani Dalam. Foto:D|medan|amirsyam

Catatan|Amirsyam|Mediadelegasi

BANGUNAN bersejarah yang ada di Kota Medan, kondisinya sungguh memprihatinkan. Bangunan bergaya Eropa akhir abad 18 ini terletak di Jalan Ahmad Yani Dalam (Kesawan Medan).

Kini bangunan itu terkesan dibiarkan kusam, pintu dan jendela hilang, namun keaslian bangunan tetap tampak dan masih berdiri kokoh di antara hamparan bangunan gedung bertingkat yang baru dan modern.

Bacaan Lainnya

Sepertinya tidak serta-merta menghilangkan eksotisme gedung sejarah bangunan lama bergaya Eropa ini, walaupun kondisinya memprihatinkan akibat termakan usia.

Menurut Antropolog muda Kota Medan, Feri Novriansyah kepada Mediadelegasi menyampaikan saat diskusi di Amaliun food court  Sabtu (11/7). Bahwa di kawasan ini, dahulunya merupakan pusat bisnis dan pemerintahan Hindia Belanda kini menjadi gedung sejarah bagi Kota Medan.

Hal ini tampak dengan jelas dari berbagai peninggalan bangunan dan dokumen kesejarahan yang ada. “Sejarah mencatat, bahwa doeloe di kawasan ini berdiri super market mewah saat Walikota Hindia Belanda Daniel Baron Mckey meresmikan Toserba yang ada di Kota Medan pada zamannya”, ujarnya.

Di kawasan sekitar bangunan ini, berdiri juga bangunan pusat pemerintahan Hindia Belanda yang di Medan, Kantor Walikota Medan (sekarang berubah menjadi bangunan Hotel Grand Aston), Kantor Pos Besar, Kantor Lonsum, rumah Tjong A Fie Masjid Lama Bengkok, Gereja Katolik Katedral dan puluhan bangunan tua yang berjejer di sekitar Kawasan.

Pos terkait