Terkait perhatian sosial pemerintah dan perusahaan ojol, keduanya hanya pasrah. Yeni sendiri mengaku pernah mendapat bantuan beras dari pemerintahan setempat dan beras 10Kg dari perusahaan ojol.
Berbeda dengan Krisna, sama sekali belum memperoleh batuan apapun dan dari manapun selama pandemi Covid-19.
Yeni dan Krisna juga blak-blakan menyorot merek ojol yang terus bertambah yang akhir-akhir ini membuat pendapatan mereka drastis menurun. Mau tidak mau, mereka harus berkompetisi. “Tapi maunya pemerintah membuat regulasi tarif standar jasa layanan ojol. Jangan ojol si merek baru bikin ongkos murah dalam trik persaingan usaha dibiarkan,” kata mereka.
Tantangan persaingan menjemput rezeki cukup merisaukan tapi menantang. Yeni sendiri mengaku pernah tertabrak betor. Namun kekompakan yang cukup terbangun di lapangan menjadi semangat bagi mereka.
“Antardriver saling bantu tanpa memandang merek perusahaan ketika menghadapi kendala, apalagi perlakuan kurang baik terhadap driver di jalanan,” ungkap Krisna.
Sedalam apa terpendamnya harapan driver ojol menghadapi tantangan hidup menjemput rezeki di tengah pandemi, simak videonya. D|Red
#DudukBarengDelegasi #Podcast #Ojol #DelegasiID