Kemudian, lanjut Abdul Rahman,Sumut sebagai propinsi terbesar di Indonesia tetapi memiliki angka kriminalitas yang tinggi. “Kami minta Presiden mengatensi maraknya begal, kasus pembunuhan, kasus narkoba, mafia tanah, penimbunan LPG, penimbunan pupuk subsidi untuk rakyat kecil, termasuk pelecehan seksual terhadap anak,” pintanya seraya menyebutkan rakyat sangat gelisah dengan kondisi ini.
Mereka juga mengungkapkan, beberpa pekan lalu, telah terjadi sinerjitas TNI dengan Polri, ini juga perlu diatensi presiden karena hubungan di tingkat Polda dan Pangdam cenderung kurang silaturahmi. “Presiden perlu mendamaikan ini, agar di bawah tidak rebut. Jangan sampai menimbulkan kekacauan dan jangan sampai ada yang dirugikan,” tegasnya.
Kemudian, terkait Pemilu 2024, Sumut berpotensi menjadi fokus sorotan, karena pada momentum Pemilu yang lalu banyak masalah.
Mereka juga meminta Presiden dalam penetapan Pejabat Gubernur Sumut ekstra seleksi. “Harus dari figur yang memiliki kemampuan untuk merangkul dan dapat bekerjasama dengan semua pihak dan kalangan, sehingga mampu menyelesaikan ragam persoalan di Sumut,” katanya.
BACA JUGA: Dominasi KAHMI, UIN Sumut ke Depan Lebih Baik
Terkait Pemilu 2024 nanti, Abdul maupun Pangeran mengingatkan Jokowi tidak cawe-cawe. “Presiden harus tetap netral dan menjadi negarawan yang baik. Presiden ke depan adalah sosok yang memiliki visi dan misi membangun bangsa,” katanya. D|Red-06