Selain itu, pengawasan dalam pengadaan barang dan jasa harus dikawal terus mulai dari proses pengadaannya. Kemudian kualifikasi penyedia. “Yang penting hak jamaah haji itu kita lindungi. Tahun lalu, kita tidak ingin ada lagi keterlambatan masalah konsumsi dan transportasi. Tujuannya adalah kepuasan jemaah dari hasil survei teman-teman BPS,” ucap Faisal.
Faisal juga menekankan kepada para petugas menjadi ganrda terdepan sebagai pelayanan jemaah haji yang mengedepankan tugas layanan. Kemudian menjaga kedisiplinan petugas selama bertugas di Arab Saudi. Serta tidak melakukan pelanggaran dari fakta integritas yang telah ditandatangani.
“Jaga martabat dan institusi masing – masing meski di bawah kementerian agama. Jangan sampai tidak patuh pada jam kerja, menyebarkan berita palsu atau bersikap arogan serta perselingkuhan,” ucap Faisal.
Faisal menginginkan petugas tahun ini memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan prima. Kemudian loyalitas dalam satu komando, bekerja dengan penuh tanggung jawab, memiliki leadership yang kuat. “Respek dan empati terhadap kepentingan jemaah, fokus pada tugas dan tidak mengutamakan ibadah,” ujarnya.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2024, total 4.200 petugas haji asal Indonesia dari 13 tusi menjalani Bimtek. Diantaranya petugas haji untuk layanan transportasi, akomodasi, Konsumsi, petugas haji lansia dan disabilitas. Kemudian Siskohat, Yanpul, serta Media Center Haji (MCH). D|Red-06







