Jembatan Idano Noyo yang Ambruk Sebaiknya Dibangun Ulang

Jembatan Idano Noyo yang Ambruk di Nias Barat Sebaiknya Dibangun Ulang
Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution meninjau kondisi fisik jembatan Idano Noyo yang ambruk setelah diterjang banjir pada 5 Maret 2025 lalu, di Kabupaten Nias Barat, Minggu (9/3). Foto: dok-Diskominfo Sumut

Medan-Mediadelegasi:  Konstruksi jembatan Idano Noyo di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Nias Barat yang ambruk diterjang banjir pada 5 Maret 2025 lalu  disarankan sebaiknya dibangun ulang dari awal, karena kualitas pengerjaannya disinyalir bermasalah.

Menurut kalangan pelaku usaha jasa konstruksi Sumatera Utara (Sumut), di Medan,  Senin (10/3),  kualitas konstruksi yang tidak memadai kemungkinan  menjadi salah satu faktor utama penyebab ambruknya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Nias Barat dengan Kota Gunung Sitoli tersebut.

“Konstruksi jembatan yang tidak memenuhi standar teknis dipastikan rawan ambruk bila diterjang banjir besar maupun gempa,” kata Ketua  Asosiasi Kontraktor Bangunan Konstruksi Indonesia (Akbarindo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Krisman  Tambunan, ST.

Bacaan Lainnya

Jika dicermati secara teknis, menurut dia, ketidakmampuan konstruksi jembatan Idano Noyo menahan terjangan banjir  erat kaitannya dengan kegagalan manajemen konstruksi.

Dalam konteks kegagalan manajemen konstruksi, lanjut dia, ada beberapa pertanyaan permasalahan penting pada kasus itu, diantaranya apakah ada data studi kelaikan proyek jembatan itu yang mencatat tentang disain dan umur bangunan.

Disebutkan Krisman,  jembatan mempunyai tiga bagian struktur,  yaitu pondasi, struktur bangunan bawah dan struktur bangunan atas.

Untuk menjadikan agar  jembatan yang dibangun tidak mudah roboh,  tentunya penggunaan material dan pekerja juga harus baik.

“Semestinya digunakan berbagai material berkualitas supaya jembatan yang dibangun tidak mudah roboh,” ujar Krisman.

Apalagi, sebut dia, jembatan Idano Noyo sangat vital bagi kehidupan sehari-hari warga setempat, dan robohnya jembatan ini tentunya menghambat akses dan mobilitas masyarakat.

Mangkrak
Jembatan Idano  Noyo yang  pembangunannya terhenti  atau mangkrak  sejak sekitar tahun 2023 lalu berlokasi  di ruas jalan provinsi  atau berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (GABPKIN) Sumut, Ir Mandalasah Turnip, SH, mengemukakan, dalam era pembangunan infrastruktur yang semakin maju, jaminan mutu dan kualitas bahan konstruksi menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.

Sebab, lanjut dia, kerusakan atau rusaknya suatu infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, bangunan gedung dan sebagainya dapat berdampak pada keselamatan masyarakat pengguna.

Untuk itu, katanya, pengujian bahan konstruksi secara teratur merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam proses pembangunan infrastruktur.

Disebutkannya,  terdapat beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan sebelum merancang setiap jembatan.

Pos terkait