Khusus dalam upaya menekan beban biaya pupuk, pihaknya akan menggunakan pupuk yang dihasilkan dari kotoran dan air seni sapi, seperti yang telah diterapkan di Andra Pradesh, salah satu negara bagian di India.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Perwakilan Bank Dunia juga berdialog dengan
beberapa petani bawang merah.
Mereka juga menanyakan alasan para petani yang sebelumnya mengembangkan tanaman kemenyan, tetapi kini beralih menjadi petani hortikultura.
Setelah meninjau areal food estate di Desa Ria Ria, rombongan Perwakilan Bank Dunia melanjutkan kunjungan ke Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) di Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung.
Di lokasi TSTH tersebut, rombongan mendapat penjelasan mengenai seputar program strategis TSTH yang nantinya diharapkan sebagai salah satu produsen utama bibit unggul yang mampu memenuhi kebutuhan bibit tanaman herbal di Indonesia.
Objek wisata
Setelah mengunjungi kedua lokasi itu, rombongan beranjak menuju Baktiraja dan objek wisata Sipinsur di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan untuk melihat keindahan panorama alam dan Danau Toba.
Di Baktiraja, Dosmar memaparkan kondisi perkembangan pembangunan di Kabupaten Humbahas dan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam melaksanakan penanggulangan stunting.
Dari berbagai paparan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Mrs Satu Kahkonen menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan jajaran Pemkab Humbahas yang dinilainya serius dan fokus dalam hal penanggulangan stunting.
“Masalah stunting termasuk salah satu bidang pekerjaan yang juga fokus dilakukan Bank Dunia bersama dengan Pemerintah Indonesia,” ujarnya. D|Has-100