KMDT: Status Geopark Kaldera Toba Harus Dipertahankan

KMDT: Status Geopark Kaldera Toba Harus Dipertahankan
Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung, SH, MM. Foto: dok pribadi

Medan-Mediadelegasi:: Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) mengingatkan bahwa status Danau Toba sebagai sebagai Taman Bumi Dunia atau Global Geopark harus dipertahankan.

Sebab, status tersebut bisa ditarik kembali setelah berjalan beberapa waktu melalui proses validasi dari Organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Status Danau Toba sebagai salah satu geopark dunia bisa dicopot UNESCO bila tidak dijaga dengan baik,” kata Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung dalam siaran pers yang diterima redaksi Mediadelegasi Medan, Jumat (9/9).

Bacaan Lainnya

Edison menegaskan hal tersebut berkaitan erat dengan keputusan UNESCO memberikan kartu kuning atas pengelolaan Geopark Kaldera Toba, antara lain karena organisasi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Taman Bumi Dunia (TMD) tersebut dinilai belum mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi secara maksimal.

Keputusan memberikan kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba diumumkan oleh UNESCO melalui laman resmi unesco.org. Pengumuman itu merupakan hasil validasi ulang Geopark Kaldera Toba yang dilakukan tim asesor UNESCO pada 31 Juli-4 Agustus 2023.

Edison memastikan bila status Geopark Kaldera Toba akhirnya dicabut oleh UNESCO, maka keputusan tersebut akan menimbulkan kesan di mata dunia bahwa Indonesia dianggap gagal melestarikan lingkungan.

Dampak kerugian lainnya yakni hasil jerih payah dan perjuangan panjang berbagai pihak selama ini supaya Danau Toba bisa ditetapkan menjadi geopark menjadi kan sia-sia.

Karena itu, pihaknya berharap kepada para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dapat merumuskan pengelolaan serta, dapat membuat langkah-langkah konkret dan praktis untuk mempertahankan pencapaian status Geopark Kaldera Toba.

Ditambahkannya, pengakuan dunia internasional melalui status Geopark Kaldera Toba menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengelola keistimewaan alam.

Namun, menurut mantan Ketua DPP KNPI di era tahun 1990-an ini pada saat yang sama, tentunya Indonesia beserta seluruh pihak terkait juga harus menunjukkan kapasitas untuk mengelola dan mempertahankan pencapaian melalui status Taman Bumi Dunia yang sudah diraih tersebut.

“Bila status Geopark Kaldera Toba dapat dipertahankan tentunya akan berdampak kepada citra Danau Toba sebagai destinasi pariwisata prioritas di mata dunia,” paparnya.

Edison berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) segera melakukan reorganisasi badan pengelola agar upaya mempertahankan status Geopark Kaldera Toba benar-benar dapat direalisasikan dengan baik dan mampu memberi dampak positif sebagai kawasan konservasi, edukasi dan ekonomi masyarakat sekitar.

KMDT sebagai organisasi masyarakat yang salah satu program prioritasnya di bidang pelestarian lingkungan, lanjutnya, siap bersinergi dengan segenap instansi pemerintah terkait dan para pemangku kepentingan atau stakeholders untuk mempertahankan status Geopark Kaldera Toba, sebagaimana dipersyaratkan oleh UNESCO.

Tidak hanya itu, Edison juga menyatakan optimis Pemprov Sumut di bawah kepemimpinn Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Mayjen TNI Purn. Hassanudin siap memberi perhatian penuh untuk mengambil kebijakan strategis agar status Danau Toba sebagai Taman Bumi Dunia dapat benar-benar dipertahankan.

“Bila status Geopark Kaldera Toba dapat dipertahankan tentunya akan semakin berdampak positif kepada citra Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo,” tuturnya. D|Red