Jakarta-Mediadelegasi : Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) lalu menyisakan keprihatinan mendalam.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa ratusan anak diamankan oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat dalam aksi yang berujung ricuh tersebut.
Komisioner KPAI, Sylvana Maria, menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi awal mengenai 203 anak yang diamankan.
“Kami sedang menunggu konfirmasi resmi dari kepolisian mengenai jumlah pastinya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (26/8/2025). KPAI kini tengah berkoordinasi intensif dengan kepolisian dan Dinas PPAPP DKI Jakarta untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan sesuai dengan koridor hukum dan hak-hak anak.
Sylvana menegaskan bahwa KPAI akan memastikan pemenuhan hak-hak anak selama proses pemeriksaan. “Saya sudah berada di Polda Metro Jaya sejak pagi untuk memantau situasi dan memastikan anak-anak mendapatkan pendampingan yang layak,” tegasnya. KPAI juga berupaya untuk berbicara langsung dengan anak-anak yang diamankan guna memahami situasi dari perspektif mereka.
Seorang siswa SMK berinisial A (17), yang turut serta dalam aksi tersebut, menceritakan pengalamannya. “Kami berangkat dari Stasiun Palmerah dengan niat untuk bergabung dengan massa di depan DPR, tapi sempat dihadang oleh polisi,” ungkapnya.
“Di Palmerah sempat dicegat, dibilang jangan ikut-ikut. Tapi akhirnya kami bisa jalan lagi setelah dijemput massa yang ada di depan DPR,” jelasnya, menggambarkan bagaimana semangat untuk menyampaikan aspirasi membawa mereka ke tengah kerumunan aksi.






