Medan-Mediadelegasi: Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah I Sumut Prof Dr Sihol Situngkir MBA, menilai mahasiswa Institut Kesehatan (Inkes) Medistra dan Inkes Deli Husada berkesempatan mengikuti program magang bekerja di sejumlah rumah sakit terkemuka di Jerman.
“Rumah sakit di Jerman saat ini sangat kekurangan tenaga kerja di bidang kesehatan,” katanya dalam dialog secara virtual melalui zoom meeting bertajuk Informasi Program Magang di Jerman bagi mahasiswa Inkes Medistra dan Inkes Deli Husada Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (3/5).
Acara dialog berlangsung selama sekitar dua jam itu diawali dengan kata sambutan dari Rektor Inkes Deli Husada Drs Johannes Sembiring MPd MKes.
BACA JUGA: Prof.Sihol Jembatani Perguruan Tinggi di Indonesia dengan RS Jerman
Menurut Sihol, Pemerintah Jerman dewasa ini mengizinkan pihak rumah sakit setempat merekrut tenaga kerja asing, termasuk bagi kalangan mahasiswa melalui program magang.
Bagi perguruan tinggi yang mengasuh program studi di bidang ilmu kesehatan di Sumut, seperti Inkes Medistra dan Deli Husada, menurut Sihol, perlu memanfaatkan kesempatan tersebut dengan cara memberi kemudahan kepada mahasiswanya yang berminat menjadi pekerja musiman di Jerman.
“Mahasiswa yang melaksanakan magang di rumah sakit terkemuka di Jerman bisa menjadi tenaga yang profesional dan memiliki pengalaman internasional,” ujar Guru Besar Universitas Jambi ini.
Bahkan, lanjutnya, pengalaman yang diperoleh para mahasiswa selama menjadi pekerja magang di Jerman bisa menjadi pemicu semangat dan bekal mereka untuk bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional setelah tamat kuliah.
BACA JUGA: Prof Sihol Situngkir Dorong Uniraya Perluas Kemitraan Global
“Pengalaman magang ini bisa membantu mereka mengenal spesialisasi baru yang cocok untuk studi mereka dan merupakan batu loncatan untuk memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah,” ucapnya.
Namun, diakui Sihol yang juga President The Global Profsis Center Jakarta, menjadi pekerja migran ke Jerman membutuhkan banyak persyaratan dan standarisasi, salah satunya kemampuan berbahasa Jerman dan Inggris.
Dialog secara virtual yang diikuti para pimpinan dan mahasiswa Inkes Medistra dan Deli Husada tersebut turut menghadirkan pembicara lain, yakni Mina Mulia yang dikenal sebagai “Life Coach” untuk masyarakat Indonesia yang ingin berkarir di Jerman.