Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi Akui Dikhianati Anak Buah dalam Kasus Judi Online

Jakarta, Media Delegasi – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengaku telah menjadi korban persekongkolan oleh mantan stafnya sendiri. Budi merasa dikhianati oleh T dan AK, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi online.

Budi memaparkan awal mula upayanya untuk memberantas judi online di ranah digital. Menurutnya, Kominfo membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi di bawah Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika. Namun, keterbatasan SDM menyebabkan perlunya rotasi tugas di antara pegawai.

“Jumlah personel yang bertugas mengawasi dan menutup situs judi online sangat terbatas. Hingga saat ini, keterbatasan SDM ini masih menjadi tantangan akibat alokasi anggaran yang terbatas,” ungkap Budi.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, dilakukan rekrutmen petugas di bawah Direktorat Pengendalian. Salah satu calon yang terpilih adalah T, yang mengusulkan beberapa hacker muda pro-pemberantasan judi online, termasuk AK, yang memiliki kemampuan takedown 50.000 hingga 100.000 situs per hari.

Budi akhirnya menerima masukan dari berbagai pihak untuk melibatkan AK, meskipun hanya lulusan SMK, karena kemampuan IT-nya dianggap cukup mumpuni. “Di dunia IT, skill terkadang lebih penting daripada ijazah,” jelasnya.

 

Merasa Dikhianati

Namun, Budi menyatakan rasa kecewanya setelah mengetahui bahwa kedua orang kepercayaannya justru terlibat dalam persekongkolan dengan bandar judi online.

“Saya merasa dikhianati oleh T yang ternyata bermain di belakang tanpa sepengetahuan pimpinan,” tegas Budi. “Alih-alih menjalankan tugas pemberantasan judi online, mereka malah tergoda bekerja sama dengan bandar judi.”

Budi menekankan bahwa ia tidak pernah memberikan perintah untuk melindungi situs judi online dan meminta masyarakat serta media fokus mengawal penangkapan bandar besar sesuai instruksi Presiden Prabowo.

Pos terkait