Medan-Mediadelegasi: Sekadar renungan, mewabahnya Covid-19 Virus Corona merupakan teguran bagi manusia di seluruh dunia untuk lebih dekat dan mengingat kekuasaan Sang Pencipta.
“Hamba yang memercayai Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa tentu saja meyakini pula bahwa semua yang terjadi di jagad ini tidak secara kebetulan. Tuhan menurunkan sesuatu dengan hikmah, meyakini bahwa ada pelajaran besar pada setiap bala,” ungkap Ir Mandalasah Turnip SH salah seorang tokoh Punguan Pomparan Raja Turnip dohot Boruna se-Indonesia (PPRTBI), Minggu (22/3), di Medan.
Tanpa sadar, katanya, dari kondisi buruk yang terjadi di negeri yang mengalamai dampak meluasnya virus Corona membuat manusia, lebih dewasa menyikapi masalah buruk yang melanda.
“Dewasa menyikapi berita-berita yang terus update di dunia maya, dewasa memahami betapa berharganya silaturrahmi dan interaksi sosial, beribadah atau berjamaah di rumah ibadah masing-masing agama, dewasa pula memaknai kekuasaan pemerintahan bahkan kekuasaan dunia, yang sesungguhnya tidak ada apa-apanya di Mata Tuhan Sang Pencipta Alam,” urai Mandalasah.
Menurutnya, dia sangat simpatik dengan untaian kalimat yang mungkin telah juga sampai ke ponsel warga dunia, tentang hikmah di balik bencana virus Corona.
“Terbukti secara realita ketika kita mencermati tentang kondisi aktivitas manusia yang larut dengan kebiasaan kini tersentak dengan efek positif mewabahnya Virus Corona. Penutupan bar, klub malam, rumah bordil, kasino dan tempat orang berbuat maksiat,” katanya.
Secara tidak langsung, katanya, Corona menurunkan suku bunga bank untuk stabilitas perekomian bangsa. Corona membawa keluarga kembali ke dalam rumah dan melakukan aktivitas hanya bersama anggota keluarga.
Corona memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan demi menyelamatkan manusia. Corona juga mampu melemahkan para diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa. Corona membungkam kesombongan negara yang mengangap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan.
Corona membuat manusia banyak berdoa dan berharap pada-Nya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi.
Corona memaksa negara memperhatikan rakyatnya. Corona juga mengajarkan etika bersin, menguap dan batuk yang baik dan benar. Corona membuat kita tinggal di rumah dan pola hidup sehat dan sederhana. Corona mampu memahamkan manusia tentang kehebatan virus kecil menaklukkan tujuh miliar manusia.
Hikmah yang paling besar, katanya, Corona memberi kesempatan kepada kita untuk menyadari bahwa kematian itu nyata dan dekat dengan manusia sekaligus menyadari adanya kesempatan untuk meminta pengampunan dan pertolongan-Nya.
“Mari kita sadari dengan sesadar-sadarnya bahwa apapun yang kita miliki dan cintai, bukan hal yang sulit bagi Tuhan untuk mengambilnya dari kita kapan dan di manapun itu,” pungkas Mandalasah. D|Red-02