RUPANYA Arman menanyakan tentang ponsel yang tak pernah terlihat hadir di genggaman Nisa. “Saya tidak punya ponsel pak,” jawab Nisa. Arman pun menyoal kesulitan Nisa ketika pencarian bahan mata kuliah sewaktu-waktu memerlukan ponsel. Dengan lembut Nisa beralibi, kalau dia dapat mengunjungi warnet ketika diperlukan mencari materi pelajaran.
Jawaban Nisa malah membuat Arman bertambah bingung. Namun dosen matakuliah hukum Internasional ini tidak mau terlibat jauh tentang ketiadaan ponsel Nisa. Dia mengalihkan penelusuran apakah Nisa bisa mengajar mengaji. Maksud Arman menjadi guru mengaji bagi anak-anak Arman di rumah.
Nisa tak perlu berpikir panjang menjawabnya. Karena dia sejak kecil sekolah di madrasah. Mulai Ibtidaiyah (SD) hingga Aliyah (SMA) di desa. Tawaran Arman mengajari anaknya setiap petang tiga kali sepekan disanggupi Nisa.