Humahas-Mediadelegasi: Sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum (RSU) Doloksanggul mengeluhkan insentif yang mereka terima disebutkan tidak sebanding dengan beban kerja dalam hal penanganan Covid-19 yang penuh risiko. Hanya menerima Rp28 Ribu setiap bulan.
Bahkan menurut sejumlah nakes, insentif yang mereka terima melalui rekening seseorang selanjutnya membagi uang tersebut kepada petugas nakes lainnya.
Sayangnya Direktur RSUD Doloksanggul, dr Netti Iriani br Simanjuntak, terkesan belum bersedia memberikan keterangan kepada para awak media, meskipun telah berulang kali dikonfirmasi dan didatangi ke ruang kerjanya tetap tidak berhasil.
Demikian konfirmasi melalui selulernya, meski terdengar nada tersambung namun tetap tak diangkat, begitu juga lewat pesan WhatsApp (WA) juga tak mendapatkan jawaban, meskipun terlihat centang dua, namun tak dibalas.
Sehingga mekanisme penyaluran Dana Insentif Nakes Penanganan Covid-19 di RSU Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan terkesan ditutup-tutupi dan diduga adanya pungli. “Dana insentif yang kami terima tak sebanding dengan beban kerja penuh resiko,” uangkap salah seorang nakes yang minta namanya tidak ditulis.
Nakes juga mempertanyakan kinerja Tim Penghitung Jasa Insentif Nakes Covid-19 yang terkesan tidak transparan dan diduga merekayasa penghitungan dan penyaluran dana Insentif.