Nelayan Belawan Krisis BBM Bersubsidi

Nelayan Belawan Krisis BBM Bersubsidi
Wakil Ketua Bidang Hukum DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan Rion Aritonang. Foto: Robin Turnip

Medan-Mediadelegasi: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan mengungkapkan masyarakat nelayan di Belawan, Kota Medan dan sekitarnya masih mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.

Menurut Wakil Ketua Bidang Hukum DPC HNSI Kota Medan, Rion Aritonang kepada mediadelegasi.id Medan, Jumat (10/2), banyak nelayan dengan kepemilikan perahu kurang dari 10 gross ton (GT) di kawasan pesisir Belawan saat ini kesulitan mendapatkan akses kemudahan pembelian BBM bersubsidi.

“Para nelayan kecil di Belawan dan sekitarnya kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi karena harus memenuhi persyaratan yang dinilai tidak mudah dipenuhi nelayan kecil,” paparnya.

Bacaan Lainnya

Untuk bisa mengakses BBM bersubsidi, , para nelayan kecil di wilayah utara Kota Medan tersebut harus melengkapi prosedur yang dipersyaratkan pemerintah, di antaranya surat rekomendasi melaut dari Syahbandar.

Mekanisme terkait penyaluran BBM bersubsidi, kata dia, perlu disederhanakan sehingga nelayan dapat membeli BBM bersubsidi tanpa melalui prosedur yang rumit.

“Kami berharap persyaratan untuk mendapatkan BBM bersubsidi bagi nelayan kecil bisa dipermudah, tidak lagi rumit dan banyak syaratnya,” tuturnya.

Rion menambahkan, pihaknya juga mendapat laporan dari nelayan bahwa sebagian besar konsumen solar bersubsidi terdiri dari kapal-kapal yang menggunakan alat tangkap sejenis pukat trawl atau pukat harimau.

Kapal penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan itu diduga sering beroperasi di sekitar perairan lima mil laut dari pantai timur Sumatera Utara (Sumut), sehingga menyebabkan kerusakan sumber daya kelautan perikanan dan populasi ikan semakin berkurang.

Pos terkait