Orangtua Pelaku Kekerasan Fisik Dapat Perhatian Serius Merdeka Sirait

Orangtua Pelaku Kekerasan Fisik Dapat Perhatian Serius Merdeka Sirait
Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. Foto: dok- Komisi Nasional Perlindungan Anak

Medan-Mediadelegasi: Seorang pria berinisial RS, 27 tahun, di Kabupaten Sorong, Papua Barat, orangtua pelaku kekerasan fisik terhadap anak kandung berusia 2 tahun 7 bulan hingga meninggal dunia mendapat perhatian serius dari Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Dalam siaran pers diterima Mediadelegasi, Senin (8/5), di Medan, Arist Merdeka Sirait menjelaskan, kasus kekerasan fisik sadis ini terjadi di kampung Wanemagu, Distrik Seget Kabupaten Sorong, Papua Barat Selasa 4 Mei 2023, kesal terhadap anak kandungnya karena sering rewel dengan cara memukul dada korban dengan lengan, dan membanting korban hingga terjatuh dan setelah diperiksa anak sudah kehilangan nafas dan meninggal.

BACA JUGA: Empat Hari di Sumut, Arist Merdeka Sirait Berbagi Kasih ABI

Bacaan Lainnya

“Karena panik anaknya telah meninggal dunia, lalu pelaku menguburkan korban sendiri di dalam kamar dengan tanah dan menutupinya dengan papan,” terang Arist.

Atas peristiwa keji ini, Komnas Perlindungan Anak segera membentuk Tim Litigasi dan Advokasi untuk Rehabilitasi Sosial anak di Kabupaten Sorong di bawah pengawasan Komnas Perlindungan Anak Propinsi Papua Barat di Manokwari untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Demi keadilan hukum kasus ini tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja tanpa kepastian hukum, oleh karenanya, dalam penegakan hukumnya Komnas Perlindungan Anak akan segera berkoordinasi dengan Polres Kabupaten Sorong dengan para pemangku kepentingan Anak di Papua Barat,” tandas Arist.

Arist Merdeka Sirait meminta dan mendesak para aktivis perlindungan anak di Sorong untuk bergerak memberikan pertolongan hukum, atas kasus kekerarasan fisik hingga korban meninggal dunia mendesak Polres Sorong untuk menjerat pelaku dengan ketentuan pasal 81 UU RI Nomor: 17 Tahun 2016 tentang penerapan Perpu No. 01 Tahun 2016 jo UU RI Nomor : 35 Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

BACA JUGA: Arist Merdeka Sirait Temui Anak Korban, Dialog dengan Tersangka Pembunuh Rianto Simbolon

Mengingat pekakunya orangtua kandungnya sendiri, menurut Arist, maka hukuman pelaku dapat ditambahkan sepertiga dari pidana pokok menjadi maksimal 20 tahun penjara. D|Red