PARHOBAS Sebut Tudingan Fungsionaris PDIP ke Bobby Mengada-ada

PARHOBAS Sebut Tudingan Fungsionaris PDIP ke Bobby Mengada-ada
Kampanye terakhir pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya di Lapangan Astaka, Jalan Willem Iskandar, Deli Serdang, Sabtu (23/11). Foto: dok-Mediadelegasi

Medan-Mediadelegasi:  Kelompok relawan Pelayan Rakyat Horas Bobby-Surya (PARHOBAS) menyesalkan  tudingan fungsionaris DPP  PDI Perjuangan Djarot Saeful Hidayat ke calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1 Bobby Afif Nasution, terkait dugaan kecurangan Pilkada Sumut 2024.

“Kami menyesalkan pernyataan Ketua DPP PDIP itu ke Bobby  Nasution, karena terlalu tendensius, mengada-ada dan mengarah ke fitnah, ” kata Dewan Pembina PARHOBAS Ir. Mandalasah Turnip, SH,  di Medan, Sabtu (30/11).

Baca juga: https://mediadelegasi.id/parhobas-tantang-petinggi-pdip-buktikan-keterlibatan-partai-coklat-di-pilkada-2024/

Bacaan Lainnya

Sebagaimana diketahui, Djarot Saeful Hidayat dalam konferensi pers di Jakarta,  Kamis (28/11) mengungkapkan perihal berbagai macam cara dilakukan untuk bisa memenangkan Bobby Nasution melalui berbagai kecurangan.

Dalam konferensi pers yang turut dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto,  Djarot menyebut , dugaan kecurangan terjadi saat masa kampanye diantaranya melibatkan partai coklat (parcok), penjabat kepala daerah serta dugaan melibatkan kepala desa di Sumut dalam hal  penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras.

Menanggapi tudingan tersebut, pihak PARHOBAS sebagai kelompok relawan pemenangan Bobby-Surya membantah semua tudingan yang dilakukan pengurus pusat PDIP itu.

Dikatakan Mandalasah, pihaknya menganggap tidak yakin tudingan Djarot itu bisa dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Dalam konteks penyaluran beras  kepada rakyat miskin, misalnya, ia memastikan kegiatan sosial itu tidak terkait dengan kampanye Pilkada serentak 2024.

“Program penyaluran bansos berupa beras kepada warga kurang mampu sudah lama  dicanangkan  oleh pemerintah dan sama sekali tidak terkait dengan Pilkada,,” paparnya.

Begitu pun, menurut dia,  ketidakpuasan PDIP yang didasari adanya dugaan atas kecurangan Pilkada Sumut sebaiknya diselesaikan melalui proses hukum di persidangan, bukan di jalanan atau perang di media massa.

Bila ada temuan bukti kecurangan pasangan Bobby-Surya dalam Pilkada Sumut, kata dia, seharusnya PDIP sebagai salah satu parpol pengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala melapor dan membawa buktinya ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK)

Jika pihak PDIP membawa dugaan kecurangan Pilkada Sumut 204 tersebut ke Bawaslu maupun MK, Mandalasah memastikan Tim Kampanye Bobby-Surya justru  lebih siap membuktikan bahwa anggapan dan tudingan fungsionaris PDIP itu tidak benar.

Lebih lanjut, PARHOBAS menekankan pentingnya mengedepankan kepada politik santun serta menghindari fitnah dan  cacian yang mencederai pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Berpolitik santun dalam Pilkada  bisa melahirkan kader-kader yang memiliki sifat kenegarawanan,”  tuturnya.

Diketahui KPU sejak 27 November hingga 16 Desember 2024 masih melakukan perhitungan suara seluruh pasangan calon kepala daerah.

Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti hasil resmi yang dibagikan oleh pihak KPU.

Mengutip data Lembaga Survei Indonesia (LSI), dari total suara yang masuk 80 persen pada Rabu (27/11) pukul 17.34 WIB, paslon Bobby Nasution dan Surya meraih suara unggul sekitar 62,06 persen.

Sementara, paslon Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala berhasil meraih suara sekitar 37,94 persen.

Kemudian berdasarkan hasil survei Indikator dengan total suara masuk 100 persen paslon Bobby-Surya unggul 62,71 persen.

Sedangkan paslon Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mempunyai perolehan suara 37,29 persen.  D/Red

Pos terkait