PDI Perjuangan, Pancasila dan Islam Memiliki Satu Tarikan Nafas Sejarah Indonesia

pdi perjuangan dan islam
Berlangsung selama lima hari sejak tanggal 25–29 Maret, Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara akhirnya resmi ditutup. (ist)

Medan-Mediadelegasi: Berlangsung selama lima hari sejak tanggal 25–29 Maret, Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara akhirnya resmi ditutup oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat pada Selasa (29/3) melalui virtual di Aula LPMP Jalan Bunga Raya Asam Kumbang Medan

Dalam sambutan penutup sekaligus penyampaian sesi materi terakhir tentang Revolusi Mental dan Trisakti, Djarot menyampaikan bahwa keberhasilan program Revolusi Mental di dalam tubuh PDI Perjuangan menjadi kunci, untuk meraih kemenangan pada Pemilu tahun 2024 nanti

“Sistem Pemilu yang masih menganut electoral terbuka menyebabkan muncul watak pragmatisme pemilih dan bahkan kader partai itu sendiri. Oleh karena itu untuk mencapai target hettrick dan melawan mental pragmatisme tersebut, maka kader-kader PDI Perjuangan harus segera merevolusi mentalnya sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bung Karno, karena keberhasilan program Revolusi Mental adalah kunci menuju kemenangan itu,” ujar Djarot

Bacaan Lainnya

Pendidikan Kader Madya yang diikuti 105 peserta menghadirkan beberapa pembicara dari DPP PDI Perjuangan yaitu Bambang Wuriyanto, Ahmad Baskara, Sukur Nababan serta menghadirkan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, sementara narasumber dari DPD PDI Perjuangan adalah Aswan Jaya, Samulya Surya Indra, Alamsyah Hamdani. Jumiran Abdi dan Sarma Hutajulu bertinda sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Saat menyampaikan materi Pemenangan Pemilu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuriyanto menyatakan, bahwa pengalaman Pemilu tahun 2009, 2014 dan 2019 telah menyebabkan banyak caleg yang kalah jadi abu dan menang jadi arang, hal ini karena system pemilu yang sangat liberal dan prgamagtis,

Pos terkait