Medan-Mediadelegasi: Pemerintah akan menjalankan program makan bergizi gratis (MBG) mulai Senin tanggal 6. Januari 2025 besok.
Keterangan yang dihimpun Mediadelegasi, di Medan, Minggu (5/1), program makan bergizi gratis tidak dipungut biaya tambahan di setiap sekolah.
Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Gizi Nasional. (BGN). RI Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam keterangan resmi menyampaikan bahwa program tersebut sepenuhnya gratis, dan tidak ada kewajiban biaya tambahan bagi orang tua siswa.
“Program Makan Bergizi yang diinisiasi pemerintah, hadir untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses terhadap nutrisi yang mendukung tumbuh kembang mereka, tidak ada unsur pungutan, apalagi kewajiban membeli wadah makan,” ujarnya.
Pada tahap awal ini, pemerintah menyasar sebanyak 3 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil hingga ibu menyusui.
Selanjutnya, pada April-Juni jumlah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis akan bertambah menjadi 6 juta.
Lalu, Juli-Agustus 2025 akan bertambah lagi menjadi sekitar 15 juta penerima.
“Targetnya pada 2025 ini sekitar 40 persen penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis bisa terpenuhi,” ujar
Iwan Mahardan.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan makan bergizi gratis akan disalurkan melalui satuan pelayanan di setiap daerah.
Setiap satuan pelayanan akan mengelola anggaran yang cukup fantastis setiap tahunnya.
“Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar-Rp 11 miliar per tahun,” kata Dadan.
Mene makanan
Menu makanan pada program makan bergizi gratis akan menyesuaikan bahan pokok yang diproduksi di tiap daerah.
Artinya, menu makanan di tiap daerah bakal bervariasi.
Misalnya, tidak semua daerah akan mendapatkan menu karbohidrat utama berupa nasi.
Untuk daerah yang tidak memproduksi beras, akan diganti dengan bahan makanan berkarbohidrat lain yang tersedia di daerah tersebut.
Untuk itu, dalam studi yang dilakukan Badan Pangan Nasional, menu makan bergizi gratis dibagi menjadi 11 wilayah.
Komposisi menu dari masing-masing wilayah terdiri dari karbohidrat, lauk, buah, dan sayur yang berbeda tergantung bahan makanan yang diproduksi di tiap daerah.
Berikut daftar menu makan bergizi gratis berdasarkan hasil kajian BPN tersebut, yaitu:
Area 1 (sebagian besar Sumatera)
Karbohidrat: nasi
Lauk: daging ayam, tahu
Buah: pepaya, manggis
Sayur: kangkung
Area 2 (Mentawai)
Karbohidrat: sagu, talas
Lauk: udang, ikan
Buah: pisang, nangka, durian
Sayur: daun pepaya
Area 3 (Riau dan Bangka Belitung)
Karbohidrat: sagu
Lauk: udang, ikan
Buah: pepaya, durian, nanas
Sayur: kangkung, timun, terong
Area 4 (Kalimantan)
Karbohidrat: Talas, singkong
Lauk: ikan, daging sapi
Buah: pisang, rambutan, jeruk
Sayur: wortel, kangkung, sawi hijau
Area 5 (Banten dan Jawa Tengah)
Karbohidrat: nasi, jagung
Lauk: daging ayam
Buah: pepaya, jeruk
Sayur: labu, buncis
Area 6 (DI Yogyakarta dan Jawa Timur)
Karbohidrat: nasi, jagung, singkong
Lauk: udang, ikan, telur, daging
Buah: manga, alpukat, buah naga
Sayur: kol, kacang panjang, wortel
Area 7 (Bali)
Karbohidrat: nasi
Lauk: ikan, tahu
Buah: salak, jeruk, pisang, mangga
Sayur: kangkung, sawi hijau, kacang hijau
Area 8 (Nusa Tenggara Barat dan Timur)
Karbohidrat: jagung, sorgum
Lauk: daging sapi
Buah: jeruk, pisang, pepaya
Sayur: daun kelor, terong, pepaya
Area 9 (Sulawesi)
Karbohidrat: jagung, sorgum
Lauk: daging sapi
Buah: jeruk, pisang, pepaya
Sayur: daun kelor, terong, pepaya
Area 10 (Maluku)
Karbohidrat: sagu, jagung, singkong
Lauk: ikan, daging sapi
Buah: pisang, mangga, jeruk, pepaya
Sayur: pare, terong, kangkung
Area 11 (Papua)
Karbohidrat: sagu, singkong, ubi jalar
Lauk: ikan, daging sapi, kacang-kacangan
Buah: matoa, alpukat, jambu biji, duku, mangga. Sayur: buncis, kembang pepaya
Badan Gizi Nasional sebagai koordinator program makan bergizi gratis akan melakukan tiga skema penyaluran makan bergizi gratis.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, ketiga skema program tersebut, pertama, membangun dapur pusat.
Kedua, BGN akan membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
Ketiga, BGN akan melayani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam. D/Red