Diungkapkan Wiriya, sudah banyak pihak yang menawarkan kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemko Medan. Yang saat ini sudah berjalan, paparnya, pengelolaan sampah menggunakan metode bioteknologi dengan teknologi Advanced Land Fill Minning With Material & Energy Recovery (ALFIMER) di TPA Terjun yang mengubah sampah menjadi pupuk.
“Untuk pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik sudah banyak yang datang, namun belum ada yang terealisasi,” paparnya didampingi Asisten Ekbang, Khairul Syahnan, Kadis Lingkungan Hidup, Zulfansyah Ali Syahputra dihadapan para camat serta perwakilan OPD terkait yang mengikuti presentase tersebut.
Dalam persentase tersebut, Amelia SP MSi dari Yayasan Perisai Srikandi Juang memaparkan pengelolaan sampah rumah tangga dan budidaya sayuran pekarangan selaras dalam mendukung ketahanan pangan pada masa Covid-19. Dikatakan Amelia, tujuan kegiatan ini untuk mendorong masyarakat mampu mengelola sampah menjadi eco enzim dan pupuk organic, sampah plastik menjadi ecobrick sebagai bahan matras dan kursi minimalis. Serta sampah lainnya seperti kertas dan jelantah dapat dikumpulkan untuk dijual.
Selain itu, imbuh Amelia, juga mendorong masyarakat untuk mampu mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan kebun sayuran pekarangan alam (menuju organik) dengan menggunakan bahan dari sampah seperti pupuk organik cair dan eco enzim serta sisa kemasan. “Melalui kegiatan ini, kita ingin memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kemasan (single used plastic),” harap Amelia.(D|Red-08|rel)