Perayaan Hari Komunikasi Sosial Nasional XI Di Unika Santo Thomas Medan

Perayaan Hari Komunikasi Sosial Nasional XI Di Unika Santo Thomas Medan

Medan-Mediadelegasi: Perayaan Hari Komunikasi Sosial Nasional XI, Dengan Tema Kecerdasan Artifisial Dan Kebijaksanaan Hati DI Lapangan Reformasi Universitas Katolik Santo Thomas Pada hari ini kamis(06/6/2024).

Perayaan Diawali Dengan Ekaristi yang Dipimpin oleh Yang Mulia Uskup KAM (Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap). Dalam Khotbahnya Uskup KAM (Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap) Menyampaikan. dalam perayaan ini kita hendak memperkenalkan mensosialisasikan pesan bapak paus fransiskus kecerdasan artifisial dan kebijaksanaan hati tujuannya agar komunikasi antara manusia sungguh manusiawi.

dunia yang diwarnai hitam bahkan bukan hanya diwarnai sekarang sudah mengagung-agungkan teknologi dan penemuan penemuan baru dalam komunikasi sedemikian canggih.Paus menginginkan agar kita tidak terjebak dengan memanfaatkan kecerdasan artifisial kecerdasan jika tidak dibarengi dengan kebijaksanaan hati akan menyesatkan dan menjerumuskan,akan banyak orang terjerumus dan tersesat.

Kebijaksanaan Hati

Bahwa Allah lah sang kebijaksanaan hati itu kita mempunyai beberapa kitab yang digolongkan pada rumpun sastra kebijaksanaan kitab-kitab sastra kebijaksanaan ini sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa sang bijak memanifestasikan diri,menyatakan diri,dalam diri orang-orang bijak,yang pernah diutus Allah ke dunia pada awalnya itu adalah pemimpin-pemimpin karismatis Musa Harun Kemudian Para Nabi dan Puncaknya Kebijaksanaan Itu yang adalah juga sabda Menjelma Menjadi Manusia hadir dalam diri Yesus Kristus.maka muatan kebijaksanaan hati ada dalam diri Yesus kristus.Allah adalah kasih dan setiap orang yang hidup dalam kasih dia hidup dalam Allah dan Allah hidup dalam dia.

Setelah acara Ekaristi selesai Acara dilanjutkan Penyampaian kata sambutan Oleh Rektor Unika. Dalam sambutannya Prof Maidin Gultom Menyampaikan.Sesuai dengan Tema “Kecerdasan Artifisial Dan Kebijaksanaan Hati: Menuju Komunikasi Yang Sungguh Manusiawi” Prof Maidin Gultom Memberikan Penjelasan Terhadap apa itu Kecerdasan artifisial (Al) telah menjadi salah satu topik yang paling
menarik dan berpengaruh dalam kehidupan modern kita. Dari sektor
pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga keamanan, teknologi Al
menawarkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas berbagai aspek kehidupan. Namun, di balik semua keuntungan
ini, kita harus selalu ingat pesan Bapa Suci Paus Fransiskus pada Hari
Komunikasi Sosial Sedunia ke-58: “Segala bentuk refleksi harus dimulai
dari hati, kalau tidak, risikonya manusia bisa kaya di bidang teknologi tetapi
miskin dalam kemanusiaan dan Diatas Segalanya, hati adalah tempat
terdalam perjumpaan kita dengan Tuhan Pesan ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap langkah kemajuan
teknologi, kita harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Tanpa kebijaksanaan hati, kemajuan teknologi dapat menjadi bumerang yang justru merugikan kita sebagai manusia. Teknologi yang seharusnya mempermudah dan memperbaiki kualitas hidup, bisa menjadi alat yang memisahkan dan mengasingkan kita dari nilai-nilai kemanusiaan yang sejati. Dalam konteks Indonesia, perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan artifisial, telah membawa dampak yang signifikan. Dari sektor pendidikan, kita melihat bagaimana teknologi Al membantu dalam
personalisasi pembelajaran, memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan merata. Di sektor kesehatan, Al digunakan untuk diagnosis penyakit yang lebih akurat, perawatan yang lebih efektif, dan pengelolaan data medis yang lebih efisien. Dalam sektor ekonomi, Al membantu dalam analisis data besar (big data), meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang bisnis baru.
Namun, kita juga harus menyadari bahwa perkembangan teknologi ini
harus diimbangi dengan kebijaksanaan hati. Teknologi tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai bangsa yang
berkomitmen menuju Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan bahwa
kecerdasan artifisial digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup semua.
warga negara, bukan hanya segelintir orang. Al harus menjadi alat yang
membantu memperkuat keadilan sosial, meningkatkan kesejahteraan, dan mempererat hubungan sosial.
Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan dan
memanfaatkan kecerdasan artifisial. Namun, kita juga menghadapi
tantangan besar. Salah satunya adalah bagaimana memastikan bahwa
teknologi ini digunakan dengan bijaksana, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kita harus memastikan bahwa Al digunakan untuk Kebaikan, untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.Hadirin yang saya hormati Dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, kita harus mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan artifisial, tidak hanya membawa kemajuan teknologi, tetapi juga memperkaya nilai-nilai kemanusiaan. Kita harus memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk mempererat hubungan sosial, meningkatkan kualitas hidup, dan memperjuangkan keadilan bagi semua.
Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk merenungkan pesan Paus
Fransiskus dan menerapkannya dalam setiap langkah kita. “Segala bentuk
refleksi harus dimulai dari hati, kalau tidak, risikonya manusia bisa kaya di
bidang teknologi tetapi miskin dalam kemanusiaan.” Refleksi dari hati
adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap langkah kemajuan teknologi
membawa manfaat yang nyata bagi kemanusiaan.Ungkapnya.

Prof Maidin Juga Mengajak Para Mahasiswa Untuk memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk membangun komunikasi yang lebih manusiawi, di mana teknologi dan hati nurani berjalan beriringan. Mari kita pastikan bahwa setiap inovasi teknologi didasari oleh nilai-nilai moral dan etika yang kuat, agar kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan manusiawi.

“Dalam perjalanan kita menuju Indonesia Emas 2045, kita harus
memastikan bahwa setiap langkah kita menuju kemajuan selalu didasari
oleh nilai-nilai kemanusiaan. Kita harus memastikan bahwa kecerdasan
artifisial digunakan untuk kebaikan, untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat, dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
semua.Pungkasnya.

Rektor Unika Santo Thomas Prof Maidin Gultom secara khusus menyampaikan selamat datang dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Narasumber Kami Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A dan Para
Tamu Undangan yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam Perayaan Ini.
Acara dilanjutkan dengan Seminar Yang di sampaikan oleh narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit,
Dengan Moderator Jose Marwoto.
“Artificial Intelligence atau AI adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem yang mampu melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Mencakup pembelajaran mesin, pengenalan suara, dan pemrosesan bahasa alami, AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Untuk memahami AI dengan benar, Anda perlu mengikuti seminar AI yang komprehensif. Seminar ini akan membawa Anda dari dasar hingga konsep lanjutan, membantu Anda memahami bagaimana teknologi ini bekerja dan bagaimana ia bisa diimplementasikan dalam berbagai bidang. Ungkapnya.

Acara Perayaan Hari Komunikasi Sosial Nasional XI di Ikuti Oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Santo Thomas Medan; Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap.
Narasumber Kami Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,M.B.A., M.Phil., M.A.
Seluruh Perwakilan Keuskupan se-Indonesia.Ketua Pengurus Yayasan Santo Thomas Bapak Anton Tampubolon, S.H dan seluruh jajarannya. Ketua Stikes Santa Elisabeth Medan, Ibu Mestiana Br. Karo,
S.Kep.,Ns.,M.Kep. Ketua STP Santa Bonaventura, Dr. Johannes Sihirimon
Lumbanbatu, M.Th.Para Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, Kepala Lembaga di
Lingkungan Universitas Katolik Santo Thomas.Para Dosen dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Universitas
Katolik Santo Thomas.Mahasiswa/i Universitas Katolik Santo Thomas, Perwakilan Mahasiswa/i Stikes Santa Elisabeth Medan danPerwakilan Mahasiswa/i STP Santa Bonaventura.D|Red