Petani Sedang Menangis, Pemerintah Harus Bertindak

Petani Sedang Menangis, Pemerintah Harus Bertindak
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba. Foto: D|Ist

P Siantar-Mediadelegasi: Seluruh petani di Sumatera Utara saat ini sedang menangis akibat tidak seimbangnya antara biaya bercocok tanam dengan hasil panen yang diperoleh. Hal ini disebabkan harga pupuk dan berbagai biaya operasional pertanian yang sangat mahal dan langka.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Mangapul Purba, saat diwawancarai disela-sela pelaksanaan Reses DPRD Sumut di Dapil 10 (Siantar-Simalungun), Selasa (9/11).

Mangapul Purba yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini mengatakan, petani sedang menangis, karena selama menjalankan tugas Reses DPRD Sumut dalam beberapa hari ini menemukan ada dua persoalan besar yang sedang dihadapi oleh rakyat terutama petani yaitu keberadaan infrastruktur jalan yang rusak parah dan mahalnya harga pupuk untuk kebutuhan petani serta yang lebih parah ketersediaan pupuk yang juga langka

Bacaan Lainnya

“Kendatipun temuan tersebut ada di Dapil 10 Siantar-Simalungun kami menyakini bahwa persoalan pupuk langka dan mahal juga terjadi diseluruh Provinsi Sumatera Utara, sehingga persoalan ini menjadi persoalan bersama yang harus segera dicari solusinya oleh pemerintah daerah dan pusat dengan melibatkan anggota DPR,” ujar Mangapul.

Lebih lanjut, Mangapul menyampaikan bahwa harga pupuk konvensional yang ada di tengah-tengah masyarakat harganya lebih mahal 150 persen dari harga seharusnya, sementara itu pupuk bersubsidi yang juga langka harganya sudah di atas rata-rata harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pos terkait