Poltak Sitorus Dinilai Belum Serius Kelola Potensi Pariwisata Toba

Poltak Sitorus Dinilai Belum Serius Kelola Potensi Pariwisata Toba
Semak belukar menutupi sebagian besar area eks objek wisata Pantai Pasifik di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara setelah ditutup sejak sekitar satu tahun lalu. Foto: dok-KMDT

Medan-Mediadelegasi: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Bupati Poltak Sitorus hingga sekitar satu tahun lagi menjelang berakhir masa jabatannya dinilai belum serius mengelola dan menggali potensi pariwisata yang akan memberikan dampak kemajuan ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Bupati Toba Poltak Sitorus terkesan kurang peduli terhadap pembangunan sektor pariwisata secara berkelanjutan di daerahnya ,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung kepada pers di Medan, Kamis (2/11).

Salah satu bukti kurang seriusnya Pemkab Toba mengelola potensi pariwisata, menurut dia, dapat dilihat dari kondisi terkini lokasi wisata Pantai Pasifik di Kecamatan Porsea.

Bacaan Lainnya

Lokasi wisata yang terletak di bibir Danau Toba tersebut dan selama ini dijadikan sebagai tempat bagi wisatawan domestik untuk mengisi hari libur kini dibiarkan terlantar.

Sejumlah fasilitas pendukung di Pantai Pasifik seperti pondok wisata, warung di seputaran lokasi, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya sudah tak terurus dan dipenuhi semak belukar.

“Sudah hampir satu tahun Pantai Pasifik dalam kondisi terlantar dan pintu di gerbang utama memasuki objek wisata itu juga disegel oleh Pemkab Toba, tanpa ada solusi konkret dan langkah terobosan untuk membenahi lokasi wisata yang kini dalam kondisi terlantar tersebut” ujar putra daerah asal Porsea itu.

Padahal, menurut Edison, pembangunan sektor pariwisata jika dikelola dengan baik justru merupakan salah satu bidang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal lebih cepat, tak terkecuali di Kabupaten Toba.

Namun sayangnya, kata mantan Ketua DPP KNPI era tahun 2000-an itu, Pemkab Toba di bawah kepemimpinan Poltak Sitorus dinilai belum mampu menjadikan sektor pariwisata benar-benar menjadi skala prioritas, nyata dan maksimal.

Terkait asumsi tersebut, Edison menegaskan bahwa KMDT secara organisatoris berencana melaporkan kinerja Bupati Toba Poltak Sitorus kepada Menteri Dalam Negeri, karena dianggap kurang berkomitmen dalam mendukung program Pemerintah pusat dalam merealisasikan pembangunan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

Sebelumnya, Bupati Toba Poltak Sitorus menyatakan bahwa Pemkab Toba telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan daerah itu, selain pendidikan dan pertanian.

“Ada tiga sektor andalan Kabupaten Toba agar perekonomian masyarakat meningkat, yaitu pariwisata, pendidikan dan pertanian,” ujarnya, belum lama ini.

Oleh karena itu, Poltak meminta agar semua warga di daerahnya mendukung pembangunan pariwisata, sebab ke depan semua orang akan menikmati hidup dengan berwisata.

“Kalau kita tidak bangun pariwisata, daerah kita akan ketinggalan. Semua manusia nantinya kerjanya jalan-jalan. Dulu opung kita hanya jalani satu kota, kita jalani beberapa kota, anak kita menjalani beberapa negara dan cucu kita akan menjalani seluruh dunia,” katanya saat menghadiri acara HUT ke-140 Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Simaremare Jae di Desa Lumban Bagasan, Kecamatan Laguboti pada 8 Oktober 2023 lalu. D|Red

 

Pos terkait