Prof Dr H Abbas Pulungan, Aktifis, Pendidik dan Peneliti

Prof Dr H Abbas Pulungan, Aktifis, Pendidik dan Peneliti
Abbas Pulungan (kiri), akhir Maret 2022 berziarah ke kampung halamannya di Panyabungan, Madina. Dia menyempatkan diri bersilaturahmi dan menyerahkan sejumlah judul buku karyanya kepada Dr H Muhammad Darwis Dasopang MAg, Rektor IAIN Padangsidimpuan (kanan).Foto: dokumen iainpadangsidimpuan.ac.id

Pak Abbas, fokus dan konsern dalam bidang ini yang sungguh berbeda jika dibandingkan dengan teman-temannya sesama pernah aktifis kebanyakan lebih menekuni sebagai seorang politisi di negeri ini.

Dia menyadari menjadi pendidik adalah pilihan hidupnya, menstranferkan ilmu yang dimiliki sebagai sikap mulia memiliki nilai transendental tinggi guna pembentukan dan pembangunan kecerdasan anak bangsa.

Pak Abbas Pulungan, tampil sebagai agen of change dalam pembentukan peradaban pendidikan Islam, bahwa kekuatan pendidikan menjadi hal utama. Bangsa yang beradab tentunya selalu berkontribusi dan memberikan space khusus untuk pendidikan, walau kecilnya space tersebut.

Bacaan Lainnya

Karena kedua hal ini berbanding lurus, antara pendidikan dan peradaban. Semakin banyak ruang untuk pendidikan maka semakin tinggi peradaban akan diukir. Abbas menjadi salah satu anak bangsa telah mengukir peradaban dalam sejarah kehidupannya. Tidak terhitung sudah sarjana yang dilahirkannya kemudian menjadi tokoh berkontribusi kepada daerah dan bangsa ini.

Dengan sentuhan halus dan sikap yang tenang, jiwa dan penampilan seorang tokoh pendidik berwibawa, bijaksana dan berhasil benar-benar ada pada Abbas Pulungan.

Pencapaian dirinya semakin mantap ketika dianugerahkan menjadi salah seorang Guru Besar (Gubes) di IAIN Sumut, sebuah prestasi puncak dari perjalanan karirnya seorang dosen yang terkadang tidak semua dosen mendapatkan prestasi tersebut senantiasa diimpikan menjadi profesor.

Gubes merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seorang tenaga pendidik, karena jasanya dalam dunia pendidikan, sekaligus bagi masyarakat, negara bahkan dunia. Pencapaian ini tidak mudah serta selalu diiringi kerja keras dan panjang. Untuk menjadi Gubes, seseorang harus menghasilkan penelitian dengan “impact faktor” dimaksudkan karya ilmiah seorang guru besar harus memberi dampak pada bidang keilmuan yang ditekuninya, bukan hanya pada kehidupan, begitu pula tantangan dalam dunia pendidikan.

Tanggung jawab seorang Gubes cukup besar, tidak hanya pada institusi pendidikan, namun juga kepada masyarakat dan negara. Tidak hanya sekedar diwajibkan mendidik dan melakukan penelitian semata, namun lebih dari itu pada mereka diwajibkan menyumbangkan tenaga pikiran dan dimanapun untuk kemajuan bangsa.

Pos terkait