“Pendapat kita paling tinggi dari sektor pajak dan kendaraan yang sudah dibayar pajaknya hanya 2,2 juta dari 6,5 juta kendaraan. Ini yang membuat jalan-jalan sulit dibenahi, program-program untuk masyarakat kecil terhambat dan sebagainya. Target kita, dengan berjalannya aplikasi ini sektor pajak kita mencapai 95%,” terang Edy Rahmayadi, didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar.
Edy juga berharap empat organisasi yang berkaitan dengan sistem aplikasi e-Mobile Samsat ini juga harus kompak dan memiliki komitmen menyelesaikan masalah dalam perpajakan kendaraan bermotor.
“Dirlantas, Jasaraharja, Bank Sumut dan Dispenda harus punya komitmen kuat. Dengan berjalan baiknya sistem ini maka hilanglah calo-calo, orang-orang yang senang dengan adanya kesulitan dalam pembayaran pajak dan lainnya,” harap Edy Rahmayadi.
Plt Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Riswan mengatakan, aplikasi e-Mobile Samsat Sumut Bermartabat merupakan hasil kerja sama Pemprov Sumut, Bank Sumut, Dirlantas Polda dan Jasa Raharja.
Riswan berharap sistem ini bisa digunakan secara luas sehingga penerimaan pajak Sumut meningkat. “Perolehan pajak kita dari 2,2 juta kendaraan sekitar Lima triliun Rupiah. Bayangkan bila kita mencapai 95%, mungkin kita bisa mendapat Rp.15 triliun dan bisa kita manfaatkan untuk pembangunan di Sumut,” kata Riswan.D|Med-GH