
Menggunakan Bahasa Inggris, saya telah mempersiapkan analisis terhadap SDM unggul di perhelatan G20. SDM unggul akan menjadi syarat pengungkit (leverage) kebangkitan Indonesia menjadi negara maju.
SDM unggul (human resources champion) model Prof Dave Ulrich tetap relevan sebagai referensi penting guna memacu perwujudan SDM unggul saat ini dan masa mendatang. Indonesia yang memiliki bonus demografi mesti memanfaatkan momentum ini dengan baik.
Sejauh mana menurut yang anda amati, Presiden Jokowi menggunakan model SDM unggul menjadi program dan strategi membangun Indonesia?
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan visi, misi dan tujuan yang jelas telah mengantarkan sejumlah kebijakan strategis membawa Indonesia menjadi negara maju. Langkah itu antara lain, melalui pembangunan infrastruktur, pemerataan pembangunan, hilirisasi pembangunan industri dan penggunaan produk dalam negeri.
Jadi, menurut saya, dengan gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang bersikap berani telah membuat sejumlah kebijakan strategis untuk kedaulatan ekonomi Indonesia dan kenyataannya terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terjaga dengan baik.
Lalu, terkait perhelatan G20 yang anda ikuti dua hari ke depan, apa sesungguhnya agenda yang dibahas para tokoh terbaik penjuru dunia itu?
Terdapat tiga agenda besar sebagai prioritas penting yang diusung Presidensi G20 dengan tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Ketiga agenda besar ini adalah, Arsitektur Kesehatan Global, Transfornasi Ekonomi Berbasis Digital dan Transisi Energi.
G20 sebagai forum kerjasama multilateral sejumlah negara di dunia memiliki kekuatan ekonomi penting karena menpresentasikan 65% populasi dunia, 79% perdagangan global dan 85% PDB dunia. Ketiga prioritas utama agenda Presidensi G20 ini telah dibahas sebagai flagship agenda oleh Working Group (WG), Engagement Group (EG) dan Sherpa Track.
Sebelum puncak pelaksanaan G20 saat ini di Nusa Dua Bali, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani di hadapan petinggi G20 di Washington DC telah memberi sinyal warning mengenai tatangan yang dihadapi dunia terutama bahaya ekonomi dunia.
Dalam catatan saya, data proyeksi ekonomi dunia dari World Economic Outlook IMF, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 tumbuh 3,2% dan berpotensi turun menjadi 2,7% tahun 2023 dikarenakan sejumlah faktor terutama terjadinya kemelut perang antara Ukrania dengan Rusia yang sedang berlangsung saat ini.