Kabanjahe-Mediadelegasi: Sampurna Pasaribu diduga menjadi korban, karena dikaitkan dengan nyalinya yang tinggi untuk mengungkap kasus judi online dan kasus narkoba di Sumatera Utara. Rumahnya terbakar (diduga dibakar) dan mengakibatkan 4 orang ikut terbakar termasuk Sampurna Pasaribu dan istri, anak dan cucunya meninggal dunia.
Jika Peristiwa ini ada kaitannya dengan profesinya sebagai wartawan utk memberitakan (mengungkap) kebenaran, sangat disayangkan dan sungguh memprihatinkan, karena Sempurna Pasaribu, wartawan yang mestinya dihargai karena ia penyambung lidah rakyat dengan medianya, justru mengalami nasib naas.
Atas tragedi kemanusiaan itu, ormas PPRPI menyayangkan dan prihatin serta menyampaikan Belaksungkawa yang mendalam buat saudaranya sesama pomparan Raja Pasaribu. PPRPI melalui DPP telah menyampaikan sikap atas peristiwa memilukan ini. Ormas yang dipimpin Dr. Ir. Sahala Benny Pasaribu, M.Ec., Ir. Sahat P. Pasaribu, M.Pd dan Ir. Lusman Pasaribu selaku Sekjen memberikan reaksi keras karena ada dugaan bahwa kejadian ini sangat terkait dengan profesi sebagai wartawan.
Redaksi Majalah NARWASTU pun dikirimi pernyataan sikap tersebut. Berikut pernyataan PPRPI.
Kami Organisasl Masyarakat (Ormas) Perkumpulan/Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI), dengan ini menyatakan sikap atas peristiwa kebakaran yang menewaskan satu keluarga dari Pomparan Raja Pasaribu, yaitu saudara kami Sempurna Pasaribu (47) bersama istri, Efrida Boru Ginting (48), dan anak Sudi lnveseti Pasaribu (12), serta seorang cucu Lowi Situngkir (3) yang terjadi di Jalan Nabung Surbakti Ujung, Padang Mas, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (27/6/24) subuh,
sebagai berikut: