“Sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian BA.2,” kata Siti Nadia Tarmizi.
dr Nadia mengingatkan, kunci utama mengatasi virus Corona varian apa pun adalah protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Namun, kita juga perlu waspada dengan gejala yang dapat ditimbulkan.
Pada bagian lain, mengutip The Sun, Edisi Rabu 2 Maret 2022, sejumlah peneliti di Denmark menemukan bahwa BA.2 diketahui 1,5 kali lebih mudah menular dibanding Omicron BA.1, bahkan bisa menginfeksi orang yang telah divaksin penuh.
Sementara itu, William Haseltine, seorang profesor di Harvard Medical School mengatakan varian BA.2 bisa tujuh kali lebih menular daripada varian sebelumnya. “Setelah melakukan perhitungan cepat, BA.2 setidaknya tujuh setengah kali lebih mudah menular daripada Covid asli Wuhan,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Zoe Covid Study, gejala umum yang dilaporkan pasien terinfeksi Omicron BA.2 adalah pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, bersin, batuk terus menerus, suara serak, nyeri sendi/otot tak biasa, demam menggigil, pusing, sakit mata, kabut otak (brain fog), nafsu makan berkurang, dakit dada dan sakit telinga.
Berdasarkan hasil penelitian Zoe Covid Study, gejala hilang indera penciuman dan perasa seperti gejala klasik Covid-19 tidak ditemukan. Disebutkan pula, gejala akan timbul kurang lebih dua hari setelah terinfeksi. D|Red-06