Wali Kota: Suku Melayu Sangat Terbuka Terima Pendatang

Wali Kota: Suku Melayu Sangat Terbuka Terima Pendatang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kelima kiri) didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan (keenam kiri) menabuh gendang bersama utusan peserta berbagai provinsi dari kawasan Asia Tenggara, pada acara pembukaan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2022, di depan Istana Maimun Medan, Senin (31/10). Foto: Dinas Kominfo Kota Medan

Medan-Mediadelegasi: Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengemukakan Suku Melayu yang sejak ratusan tahun silam mendiami Kota Medan memiliki budaya yang sangat terbuka dengan dunia luar, sehingga banyak suku bangsa yang berdatangan, berbaur dan berintegrasi turun temurun serta melahirkan masyarakat yang majemuk di daerah itu.

“Seluruh etnis di Kota Medan ini bisa tumbuh dan berkembang sehingga menjadi masyarakat asli Kota Medan karena kebaikan serta kemurahan hati masyarakat Melayu yang dapat menerima para pendatang dengan baik,” katanya pada acara pembukaan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) di Istana Maimun Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (31/10) malam.

Sebagaimana diketahui, setelah dua tahun dihentikan menyusul pandemi COVID-19 menerpa Kota Medan, event Gelar Budaya Melayu Serumpun 2022 kembali digelar di Istana Maimun Medan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno .

Bacaan Lainnya

Bobby menuturkan, saat ini terdapat 13 etnis yang ditetapkan sebagai etnis yang ada di Kota Medan.

Dalam upaya menggambarkan keberadaan 13 etnis tersebut, menurut dia, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan pada setiap Jumat diwajibkan mengenakan pakaian adat dari 13 etnis itu.

“Ini artinya Medan hari ini adalah Medan yang multietnis. Namun yang perlu kita sampaikan, kemultietnisan Kota Medan tidak terlepas dari keterbukaan masyarakat Melayu yang menerima seluruh etnis yang ada di Kota Medan,” kata Bobby.

Pada kesempatan itu, Bobby juga menjelaskan alasan Pemkot Medan merubuhkan gapura bernuansa khas Melayu Deli di area perbatasan Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang.

Menurutnya, perubuhan gapura di perbatasan Kota Medan itu sama sekali bukan bertujuan menghilangkan ciri khas atau simbol adat dan budaya Melayu di daerah tersebut.

“Memang benar sekali kami bongkar, tapi akan kami ganti dengan yang baru sehingga lebih bagus lagi,” ujar Wali Kota.

Dikatakan Bobby, Pemkot Medan selama hampir dua tahun terakhir banyak merevitalisasi berbagai bangunan tugu dan gapura yang sudah berumur puluhan tahun.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman yang turut hadir dalam pembukaan Gemes tersebut, mendukung apa yang disampaikan Bobby Nasution.

“Pak Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan sangat peduli dan punya banyak misi serta langkah strategis guna kemajuan Kota Medan, termasuk kepada pelaku UMKM,” ucap dia. D|rel