“Mengenai irigasi di bawah bangunan kami rasa tidak salah sebab sebelum kami mendirikan bangunan, persyaratan telah kami penuhi. Kami sebenarnya heran kenapa sekarang dipermasalahkan. Kepada masyarakat sebenarnya kami telah memberikan akses kepada masyarakat petani untuk mengangkat hasil pertanian mereka. Jadi irigasi tersebut sudah kami tambahkan lebarnya sekitar tiga meter,” katanya.
Dakuinya, memang akses jalan di irigasi tetap mereka buka namun kalau malam ditutup. “Harapan kami kepada pemerintah dan masyarakat supaya tetap menilai segi positifnya, sebab visi dan misi kami Sinar Minang salah satu untuk mendukung program Pariwisata dengan mendirikan rumah makan nasional serta memberdayakan SDM setempat (sebagai karyawan) untuk bekerja sesuai yang kami butuhkan dan standarisasi kami,” terang Zul.
Sebelumnya mantan Kepala Desa Sibsas Adel Tampubolon menyatakan bahwa warga masyarakat pemilik lahan pertanian yang berhubungan langsung dengan irigasi Pea Horbo yang terletak di Dusun Sibulele tidak merasa keberatan dan tidak terganggu dengan adanya bangunan irigasi tersebut.
“Sebagai salah satu faktor pendukung masyarakat yang berhubungan langsung turut melampirkan fotokopi KTP dan tanda tangan ditambahi lagi surat pernyataan dari petugas penjaga pintu air bondar Sibsas,” kata mantan Kades Sibsas.
Pantauan Mediadelegasi di lokasi, irigasi di atas bangunan rumah makan nasional Sinar Minang sumber airnya berjalan lancar serta lebar dari irigasi ditambahi selebar tiga meter. D|Tsa-36