Jakarta-Mediadelegasi: tambahan anggaran Rp132 triliun yang diajukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bakal digunakan untuk vaksinasi Covid-19, perawatan pasien hingga penguatan 3T (testing, tracing, treatment).
Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi membeberkan pos alokasi sasaran utama anggaran bakal dialokasikan ke program vaksinasi gratis pemerintah.
“Rinciannya paling banyak itu vaksin. Jadi komposisinya 13 triliun untuk penguatan 3T, vaksin dan pelaksanaan distribusinya itu Rp59 triliun. Dan untuk pengobatan perawatan yang di rumah sakit itu Rp59,6 triliun, dan ada sedikit untuk penelitian Rp0,7 triliun,” rinci Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/2/2021).
Nadia menjelaskan, biaya insentif tenaga kesehatan dan garda terdepan lain selama pandemi Covid-19 masuk kategori pengobatan dengan jumlah Rp59,6 triliun.
Kendati begitu, dia mengaku rencana anggaran masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) lain.
Namun Nadia berharap pengajuan tambahan anggaran tersebut dapat terealisasi agar dana awal dapat difungsikan seluruhnya untuk biaya program kesehatan non Covid-19.
Diketahui sebelumnya, dalam APBN 2021 pemerintah telah mengalokasikan Rp84,3 triliun untuk Kementerian Kesehatan.
“Rp132 T itu additional untuk Covid-19. Kalau total anggaran Kemenkes untuk 2021 sekitar Rp84,3 T,” imbuh Nadia.
Nadia menjelaskan rincian anggaran Rp84,3 itu pun alokasi terbanyak untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yakni Rp58 triliun.
Sedangkan Rp26,3 triliun sisanya untuk program kesehatan lain seperti imunisasi rutin pada bayi, tetanus pada ibu, hingga pencegahan stunting.
“Kalau tambahan anggaran tidak di-approve ya tidak cukup. Penerima bantuan iuran (PBI) tidak ada, orang yang misalnya hipertensi rutin berobat PBI tidak bisa. Ya dan kemudian terpaksa anggaran [84,3 T] itu diefisiensikan,” terang Nadia.
Selain dana yang termuat dalam APBN 2021, Kemenkes diketahui mengajukan tambahan anggaran baru khusus untuk penanganan virus corona sebesar Rp132 triliun. Pembahasan anggaran ini tengah digodok bersama dengan Komisi IX DPR RI.
Adapun sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pengajuan penambahan anggaran itu dilakukan menyusul arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal refocusing anggaran.
Budi juga mengatakan fokus utama anggaran tambahan itu adalah untuk pengadaan hingga distribusi vaksin Covid-19.D|Jkt-red/cnn indonesia