PRIHATIN melihat kondisi Sinda Mangapul, 39 tahun. Pemulung barang botot ini harus menahan sakit, akibat tulang pinggangnya retak akibat kecelakaan, hingga saat ini kencing berdarah, hanya mereda sakit dengan minyak goreng.
Warga Dusun IV Barat B, Jl Lembaga Pemasyarakatan, Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang ini memilih pasrah tanpa pengobatan karena iuran BPJS Kesehatannya menunggak panjang.
Suami Esra Nurlina Butarbutar, ini mengalami retak tulang pinggang pada sekitar tahun 2020 akibat kecelakaan lalulintas, kini semakin parah dengan kencing berdarah. Pemulung botot ini pun waktu itu sempat menahan derita di rumahnya.
Namun begitu salah seorang aktivis sosial Uba Pasaribu mendapat kabar, berupaya melakukan komunikasi dengan pihak Jasaraharja dan Polantas Diski. Akhirnya Sinda Mangapul mendapat perawatan seadanya di rumahsakit.
“Sejak lakalantas itu, suamiku tak lagi sanggung memulung karena ganguan di pinggangnya. Sementara untuk sekadar bisa makan saya kerja serabutan,” sebut Esra Nurlina yang juga harus menghidupi dua adiknya yang ditinggal pergi para suami mereka.
Esra Nurlina telah berupaya mengurus administrasi pengalihan status BPJS suaminya menjadi Kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bantuan Iuran (PBI).