Pembangunan Venue PON 2024 di Sumut Belum Ada Kabar

Pembangunan Venue PON 2024 di Sumut Belum Ada Kabar
Areal Sport Center di kawasan Kualanamu, Kabupaten Deliserdang kini masih berfungsi sebagai ladang, tanpa tanda-tanda adanya pekerjaan konstruksi. Foto: D|marulias

Medan-Mediadelegasi: Sejumlah pengusaha jasa konstruksi dan konsultan mempertanyakan progres pembangunan gedung venue atau arena pertandingan cabang-cabang olah raga untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang belum jelas hingga kini.

Areal Sport Center di kawasan Kualanamu, Kabupaten Deliserdang kini masih berfungsi sebagai ladang, tanpa tanda-tanda adanya pekerjaan konstruksi. Sementara ajang PON 2024  di Sumut sudah tidak terlalu lama lagi.

Menyikapi hal itu Ketua Gapeksindo Sumut Erikson Tobing, Ketua Askonas Sumut Rikson Sibuea dan Mandalasah Turnip yang dihubungi secara terpisah, Kamis (9/2) mengaku pesimis apabila melihat belum adanya pembangunan infrastruktur untuk PON 2024 itu.

Bacaan Lainnya

Menurut Erikson Tobing, kawasan Sport Center yang disiapkan di lahan eks HGU PTPN II hingga saat ini masih terlihat kosong. Para penggarap masih terlihat bercocok tanam di lahan itu. Padahal membangun venue olahraga tingkat nasional perlu proses panjang dengan analisa dampak lingkungan (Amdal), faktor kenyamanan dan keamanan gedung hingga akses transportasi.

BACA JUGA: Pembangunan Stadion Sumut Sport Center Terkendala Status Lahan

“Katakanlah pembangunan gedungnya selesai, masih ada tahap pengecekan secara teknis konstruksi, kemudian diujicoba oleh federasi olahraga internasional ataupun pengurus cabor tingkat nasional guna memastikan laik atau tidaknya gedung,” sebut Erikson Tobing senada dengan Mandalasah Turnip.

Demikian Bachtiar Panjaitan alias Moko dan Danner Siagian sebagai konsultan senior konstruksi di Sumut. Menurut mereka persiapan pembangunan sarana prasarana PON 2024 itu bisa dikategorikan lambat. Soalnya bila dibangun dalam waktu yang sempit dan terburu-buru maka hasilnya nanti tidak optimal, apalagi venue yang harus disiapkan cukup banyak.

Sedangkan Rikson Sibuea menjelaskan, dalam pekerjaan satu gedung olahraga saja biasanya banyak item pekerjaan di dalamnya antara lain lapangan pertandingan, instalasi listrik gedung, taman, lahan parkir dan lain-lain. “Belum lagi gedung tempat penginapan para atlet harus dibangun di satu area terintegrasi. Padahal PON 2024 sudah di depan mata,” katanya.

Terpisah, Ir Saut B Pardede, Ketua Sekber Asosiasi Terakreditasi dalam satu pertemuan baru-baru ini di Restoran Lembur Kuring Medan pernah menginformasikan bahwa tender paket pekerjaan pembangunan venue olah raga untuk PON 2024 yang nilainya ratusan miliar rupiah, kabarnya masih belum jelas

“Kabarnya ada beberapa paket proyek pembangunan venue olahraga yang tendernya gagal atau batal, saya tidak tahu persis. Silahkanlah investigasi, artinya persiapan PON saja masih tahap tender, belum ada pelaksanaan pekerjaan,” kata Saut Pardede.

Pos terkait