Bupati Toba Apresiasi Peran KMDT

Pemkab Toba Apresiasi Peran KMDT
Ketua Umum DPP Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung didampingi pengurus KMDT Sumut memberi keterangan pers di sela acara pencanangan gerakan bersih-bersih Danau Toba, di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Jumat (17/2) pagi. Foto: Dingot

Balige-Mediadelegasi: Bupati Toba Poltak Sitorus mengapresiasi gagasan dan peran Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengerahkan sejumlah pelajar untuk bergotong royong membersihkan pinggiran Danau Toba menjelang perhelatan F1H2O.

Kegiatan bertajuk Jumat Bersih tersebut dilaksanakan mulai dari jalan raya menuju Pantai Bulbul, Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige hingga ke sekitar pinggiran Danau Toba.

Sebagaimana diketahui, Kejuaraan Dunia Balap Perahu Cepat atau F1H2O Powerboat dijadwalkan digelar di Danau Toba atau di sekitar area Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu Balige, Kabupaten Toba pada 24-26 Februari 2023.

Bacaan Lainnya

Gerakan gotong royong Jumat Bersih itu diikuti sekitar 2.000 orang pelajar dari sejumlah SMA/SMK negeri dan swasta se Kabupaten Toba.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Toba mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada KMDT dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara yang telah bekerja keras menggagas kegiatan Jumat Bersih ini,” ujar Bupati.

Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat terus dilakukan secara berkelanjutan pascaevent F1H2O, sehingga kebersihan dan kelestarian Danau Toba dapat senantiasa terjaga.

Dikatakannya, kegiatan pembersihan kawasan Pantai Bulbul dari berbagai jenis sampah diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum KMDT Edison Manurung mengemukakan, aksi bersih-bersih massal yang digagas KMDT dan Disdik Sumut itu selain dilaksanakan di Kabupaten Toba, juga digelar serentak pada hari yang sama di enam kabupaten lainnya di kawasan Danau Toba.

“Hari ini sejumlah SMA dan SMK di tujuh kabupaten se kawasan Danau Toba ikut ambil bagian melaksanakan gotong royong membersihkan pinggiran Danau Toba,” ucap mantan fungsionaris DPP KNPI era tahun 1990-an ini.

Menurutnya, gerakan bersih-bersih yang dilakukan para pelajar tersebut merupakan bagian dari upaya kepedulian pelajar untuk turut serta menyukseskan perhelatan F1H2O.

“Kami juga turut merasa bangga terhadap kepedulian para pelajar untuk ambil bagian dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Danau Toba,” ujar Edison didampingi anggota Dewan Pakar DPP KMDT Mandalasah Turnip.

Gerakan bersih-bersih tersebut, menurut dia, perlu dilakukan secara berkesinambungan karena pihaknya tidak mau setengah-setengan dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia.

“Prinsipnya, semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan, karena penataan kawasan pariwisata super prioritas itu diyakini ikut berdampak positif bagi kemajuan ekonomi lokal, regional dan bahkan nasional,” kata Edison.

Karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai institusi pemerintah, BUMN maupun swasta dan masyarakat dalam gerakan kebersihan tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, menjelaskan bahwa jumlah pelajar setingkat SMA dan sederajat yang mengikuti aksi bersih-bersih itu diperkirakan mencapai 3.000 orang.

“Mereka berasal dari masing-masing SMA dan SMK negeri maupun swasta yang tersebar di tujuh kabupaten se kawasan Danau Toba,” ujarnya.

Disebutkannya, sebagian besar pelajar yang melaksanakan gotong royong tersebut berasal dari SMA dan SMK negeri yang bernaung di bawah Cabang Disdik Sumut, khususnya di wilayah kerja Cabang Dinas Balige, Pematang Siantar, Humbang Hasundutan dan Kabanjahe.

“Sasaran utama kegiatan ini adalah membangun kesadaran mereka terhadap Danau Toba sebagai sumber utama kehidupan yang keberadaannya harus tentunya perlu terrus dijaga dan dilestarikan,” tuturnya.

Sebab, lanjut Asren, danau yang menjadi salah satu ikon utama pariwisata Sumut ini memerlukan upaya penyelamatan secara berkesinambungan agar degradasi lingkungan yang terjadi tidak terus berlanjut. D|Red-04

Pos terkait