Beberapa masalah itu, antara lain persiapan kemampuan para pekerja yang tidak maksimal, kurangnya pembekalan kemampuan bekerja dan latar belakang pendidikan yang rendah, bahkan sangat minim dalam penguasaan bahasa di negara tujuan tempat mereka bekerja.
Dalam upaya mengatasi persoalan tersebut, dia mendesak Pemerintah agar memperketat pengawasan terhadap para agen di Indonesia dalam hal memberikan pelatihan dan penyuluhan bagi para calon tenaga kerja supaya tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, lanjutnya, pola rekrutmen dengan baik dan sesuai aturan perundang-undangan harus ditegakkan secara tegas agar tidak menimbulkan permasalahan bagi pekerja migran Indonesia dikemudian hari.
“Banyak pekerja mingran Indonesia tidak mengetahui seperti apa negara tujuan tempat mereka bekerja, kebiasaan dan adat istiadat setempat. Hal ini mengakibatkan keberadaan para pekerja migran Indonesia menjadi rentan,” paparnya.
Mencermati banyaknya permasalahan yang dihadapi perempuan pekerja migran Indonesia di luar negeri dewasa ini, Badekenita mengimbau kaum perempuan Indonesia yang ingin bekerja di sektor informal di luar negeri sebaiknya membatalkan niat tersebut.
“Perempuan yang tidak memiliki bekal keterampilan hendaknya tidak mudah tergoda dengan iming-iming bekerja di luar negeri,” tambahnya.
Sejalan dengan himbauan tersebut, Badekenita berharap agar Pemerintah melalui instansi terkait memaksimalkan program pemberdayaan kaum perempuan, seperti pengembangan ekonomi perempuan dan pendidikan keterampilan untuk kaum perempuan di desa.
Solusi lainnya yaitu menciptakan pekerjaan yang lebih kreatif dan inovatif dimasa depan, sehingga kaum perempuan tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan ke luar negeri.
Senada dengan Badikenita Sitepu, dua narasumber lain yakni Enni Martalena Pasaribu yang juga Ketua Yayasan Pemberdayaan Perempuan Indonesia dan Erlita Zain dari DPW Wanita Pujakesuma Sumut dalam forum dialog interaktif tersebut juga menekankan pentingnya memperbanyak program pemberdayaan dan edukasi terhadap kaum perempuan melalui berbagai kegiatan secara berkelanjutan, diantaranya di bidang kewirausahaan. D|Red-04