Bali Gelontorkan Rp 270 Miliar untuk Tahap Kedua Menara Turyapada

Menara Turyapada, Bali (Foto:Ist)

Bali-Mediadelegasi : Pemerintah Provinsi Bali siap menginvestasikan Rp 270 miliar dalam tahap kedua proyek Menara Turyapada. Menara telekomunikasi ini, yang terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, akan ditingkatkan dengan berbagai fasilitas baru yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata dan memperbaiki infrastruktur lokal.

Gubernur Bali Wayan Koster mengumumkan bahwa proyek tersebut mencakup pembangunan jalan akses dari jalan pintas ke terminal, fasilitas parkir dengan kapasitas 200 mobil, dan sistem gondola canggih. Pembangunan jalan akses dijadwalkan akan dimulai tahun ini, menandai dimulainya fase ambisius ini.

“Tahap kedua dianggarkan lagi Rp 270 miliar. Semua tender akan difinalisasi tahun ini, dengan konstruksi dijadwalkan pada 2026 hingga 2027,” kata Koster saat kunjungannya ke Kabupaten Buleleng pada hari Sabtu, 27 September 2025.

Bacaan Lainnya

Sorotan dari fase ini adalah gondola sepanjang 1,1 kilometer, yang menampilkan teknologi canggih dari Korea. Gondola ini akan memberikan pengunjung rute indah ke menara, menawarkan pemandangan lanskap sekitarnya yang menakjubkan.

Selain gondola, area Turyapada akan mengalami penataan lansekap yang komprehensif. Rencana tersebut mencakup pengembangan taman, lokasi glamping, ruang komunal, area relaksasi, zona usaha kecil dan menengah (UMKM), pura, dan restoran. Penambahan ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman pariwisata holistik

Tahap kedua juga akan fokus pada penyelesaian pekerjaan interior dan furnitur di dalam Menara Turyapada. Ini akan memastikan bahwa menara itu sendiri menjadi tujuan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung.

Untuk mendukung aksesibilitas, kendaraan shuttle listrik akan tersedia untuk mengangkut pengunjung jika ada masalah dengan gondola. Solusi transportasi ramah lingkungan ini selaras dengan komitmen Bali terhadap pariwisata berkelanjutan.

Gubernur Koster menekankan bahwa hanya kendaraan listrik yang diizinkan di area Turyapada. Keputusan ini menggarisbawahi dedikasi pemerintah untuk melestarikan lingkungan dan mempromosikan energi bersih.

“Jika ada masalah dengan gondola, seperti pemadaman listrik atau masalah teknis, masyarakat masih dapat mengakses Turyapada menggunakan shuttle listrik. Hanya kendaraan listrik yang akan diizinkan di sini,” jelas Koster.

Pos terkait