Bisnis Bank Sampah Perlu Diatur Dalam Undang-Undang Tersendiri

Bisnis Bank Sampah Perlu Diatur Dalam Undang-Undang Tersendiri
Ketua Komunitas Bank Sampah Sumut Asmawati Chaniago (ketiga kiri), praktisi hukum Julius Anggiat Lamhot Turnip (kedua kiri), Pandapotan Turnip dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumut (kedua kanan) dan Wilson Turnip selaku pegiat sampah dari Kota Medan (kiri), didampingi pemandu acara Robin Turnip (kanan) foto bersama usai menjadi narasumber dalam dialog interaktif "HorasMedan", di studio Medelegasi Medan, Senin Foto: Nanda

Julius menambahkan, bank sampah sesungguhnya merupakan program yang inovatif dan melalui langkah kecil dengan memilah sampah, maka perubahan baik dapat terwujud.

Namun, menurut dia, kekurangan yang dimiliki bank sampah selama proses pelaksanaannya adalah tidak adanya undang-undang khusus yang mengatur proses pelaksanaan bank sampah.

Sementara itu, Pandapotan Turnip dari Disperindag Sumut mengutarakan, Pemerintah Provinsi Sumut melalui instansi terkait terus mendorong masyarakat membentuk bank sampah sebagai upaya mengurangi volume sampah di daerah itu.

Bacaan Lainnya

“Bank Sampah menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi, mengubah perilaku pengelolaan sampah masyarakat termasuk kalangan generasi muda, sehingga memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi,Kehadiran bank sampah, selain mengurangi volume sampah, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap dia.

Oleh karena itu, pihaknya bersama pemangku kepentingan akan terus mendorong masyarakat membentuk bank sampah dan kehadirannya merupakan implementasi dari program nasional “Go Green”.

Pada kesempatan itu, Pandapotan mengingatkan bahwa pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, masyarakat, maupun perorangan.

“Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama yang melekat pada semua pihak termasuk pemerintah, dunia usaha, masyarakat, orang per orangan,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa peran anak muda dalam mengurangi sampah di berbagai wilayah di Sumut sangat dibutuhkan di tengah volume sampah yang cenderung bertambah.

“Kita butuh peran serta generasi muda untuk membuat limbah sampah jadi karya bernilai ekonomi guna mengurangi volume sampah,” tambahnya.

Dalam dialog interaktif itu, narasumber lainnya yakni pegiat sampah dari Kota Medan Wilson Turnip mengemukakan, pengelolaan sampah rumah tangga melalui sistem bank sampah perlu terus disosialisasikan dan digalakkan di tengah masyarakat.

“Keberadaan bank sampah yang membawa manfaat ini harus terus disosialisasikan ke masyarakat agar persoalan sampah di Kota Medan semakin berkurang,” katanya. D|Red

 

Pos terkait